40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- JUMAT, 8 MEI 2020

05/08/2020 8:04 am
Asia/Jakarta

Ikhwanul Muslimin, didirikan di Mesir pada tahun 1928 oleh seorang guru, yang dianggap sebagai salah satu gerakan Islam tertua dan paling berpengaruh di era modern dengan moto: "Islam adalah solusinya". Saudara-saudara muslim ini melihat Islam sebagai jalan menuju perubahan pribadi dan sosial, berkomitmen untuk membangun tatanan Islam, dan terlibat dalam kegiatan amal.

Ikhwanul Muslimin menyebar dengan cepat ke dunia Arab dan menjadi sangat politis di sana; ia menyerukan reformasi dan pembentukan negara-negara Islam berdasarkan hukum Islam. Pada 1950-an, kelompok itu dianggap sebagai ancaman di beberapa bagian dunia Arab, sehingga banyak anggota melarikan diri ke Eropa. Di sana, Ikhwanul memengaruhi munculnya organisasi lain dengan tujuan mewakili muslim secara lokal dan membentuk komunitas muslim sesuai dengan gagasan mereka.

Di Mesir, Ikhwanul Muslimin memenangkan pemilihan presiden bebas pertama pada 2012. Namun, karena kecenderungan Islamis yang semakin meningkat dan diskriminasi terhadap para pembangkang, mereka digulingkan pada Juli 2013 dan dilarang sebagai organisasi teroris.

Beberapa ahli melihat gerakan di negara-negara Arab, dan khususnya di Mesir, ada dalam masa krisis karena anggota yang lebih tua dan lebih muda terbagi atas isu-isu ideologis dan strategis. Pertanyaan apakah tujuan harus dicapai melalui kekerasan atau partisipasi dalam proses politik selalu menjadi masalah dalam gerakan tersebut.

KITA BERDOA

1. Bahwa gerakan meninggalkan kekerasan dan hak-hak para pembangkang, termasuk orang-orang Kristen dan muslim moderat, dihormati.
2. Bahwa harapan didengar dan dilaksanakan oleh gerakan tersebut guna mengatasi ketidakadilan sosial.
3. Bahwa saudara muslim pergi mencari alternatif dan menemukan jalan, kebenaran, dan kehidupan dalam Yesus (Yohanes 14:6).

Komentar