40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- MINGGU, 17 MEI 2020

05/17/2020 8:04 am
Asia/Jakarta

MUSLIM KULTURAL

Istilah "Kristen kultural" (atau "Kristen nominal") mengacu kepada orang-orang yang tumbuh di lingkungan Kristen, menerima nilai-nilai umum Kristen dan mungkin juga berpartisipasi dalam adat istiadat Kristen, yang iman Kristennya tidak memainkan peran nyata dalam kehidupan sehari-hari. Seorang Kristen kultural dapat menjadi seorang ateis atau agnostik, bisa juga menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang "spiritual, tetapi tidak religius" dan dengan keras menolak beberapa bentuk ekspresi iman Kristen.

Mirip halnya dengan "muslim kultural". Pengabdian terhadap agama juga menurun di beberapa komunitas muslim. Ini sering terjadi karena orang menjadi frustrasi oleh ekstremisme dan kekerasan, karena pemimpin agama yang korup, dan karena berbagai pembatasan oleh aturan agama. Seorang muslim kultural menggambarkan dirinya sebagai seorang muslim, tetapi hanya dangkal atau tidak religius sama sekali.

Orang-orang muslim kultural tersebar di seluruh dunia, tetapi terutama di Eropa, Asia Tengah, Amerika Utara, dan sebagian Timur Tengah dan Asia Tenggara. Penelitian menunjukkan bahwa hanya 1% dari orang muslim di Azerbaijan dan 5% di Albania yang pergi ke masjid secara rutin. Hanya 2% dari orang muslim di Kazakhstan dan 14% di Bosnia-Herzegovina yang melakukan salat lima kali sehari.

Peran agama berubah di seluruh dunia. Orang muslim, seperti halnya para pengikut agama lain, sedang bertanya-tanya tentang apa identitas asli mereka di dalam dan di luar komunitas tradisional mereka.

KITA BERDOA

1. Agar orang-orang muslim yang mendambakan iman yang sejati menemukan apa yang mereka cari (Matius 6:33).
2. Agar para pengikut Yesus semakin dipengaruhi oleh-Nya sehingga menjadi kesaksian yang kredibel dan menarik (Yohanes 13:34-35).
3. Mazmur 111 untuk umat muslim kultural.

Komentar