Apakah Beberapa Orang Kristen Berdoa dengan Kuasa Lebih Besar?

Semua orang percaya yang sejati sama-sama dibenarkan dengan kebenaran yang sama dari Mediator yang sama, Yesus Kristus. Namun, apakah semua orang Kristen berdoa dengan kekuatan atau keampuhan/kemanjuranyang sama?

Apakah mungkin Allah mendengar doa dari berbagai orang percaya secara berbeda berdasarkan kesalehan mereka? Atau, dengan kata lain, dapatkah kurangnya kesalehan kita, atau dosa tertentu dalam kehidupan kita, menghalangi doa kita di hadapan Allah?

Ini adalah topik yang memerlukan perlakuan hati-hati. Sebuah jawaban ya atau tidak yang cepat untuk pertanyaan-pertanyaan ini dapat mengungkapkan kurangnya kepekaan terhadap apa yang Alkitab katakan tentang doa umat Allah. Mari kita lihat apa yang Allah katakan.

Dosa Bisa Menghalangi Doa Kita

Sementara kita melihat kebenaran bahwa kita dibenarkan oleh iman, bahwa warisan surgawi kita terjamin sama seperti mereka yang sudah bersama dengan Kristus, kita tidak bisa menghindari ajaran bahwa dosa kita dapat menghambat doa-doa kita. Seperti yang kita lihat dalam firman Allah,

“Jika aku melihat kejahatan di dalam hatiku, Tuhan tidak mau mendengarkan” (Mazmur 66:18)
“Siapa memalingkan telinganya dari mendengarkan hukum, bahkan doanya adalah sebuah kekejian” (Amsal 28:9)
“Akan tetapi, kejahatan-kejahatanmulah yang memisahkan antara kamu dan Allahmu; adalah kejahatanmu dan dosa-dosamulah yang membuat Ia menyembunyikan wajah-Nya darimu sehingga Ia tidak mendengar” (Yesaya 59:2)
“Atau kamu meminta, tetapi tidak mendapat karena kamu meminta dengan alasan yang salah, yaitu untuk memuaskan hawa nafsumu” (Yakobus 4:3)
“Hai suami-suami, hiduplah bersama istrimu dengan penuh pengertian karena mereka kaum yang lebih lemah. Hormatilah mereka sebagai sesama ahli waris dalam menerima anugerah hidup supaya doa-doamu tidak terhalang” (1 Petrus 3:7)

Dosa yang disengaja dapat menjadi semacam penghalang antara Allah dan umat-Nya. Kita akan selalu berbuat dosa sampai kita mati atau sampai Kristus kembali. Namun Alkitab memaksudkan semacam pola dosa yang disengaja di mana orang Kristen bisa, untuk sementara waktu, tidak didengarkan oleh Allah sampai mereka bertobat dari dosa mereka.

Orang-orang Benar Didengar oleh Allah

Jika dosa sementara dapat menyebabkan doa kita terhalang, demikian juga sebaliknya. "Orang benar" dalam Yakobus 5:16 bukan referensi yang memenuhi syarat untuk semua orang Kristen: "Hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan supaya kamu sembuh. Doa orang benar yang dinaikkan dengan sungguh-sungguh, sangat besar kuasanya."

Beberapa orang Kristen memiliki keampuhan yang khusus dalam doa-doa mereka karena mereka sangat saleh. Perhatikan bahwa Yakobus juga menasihati orang Kristen untuk mengakui dosa-dosa mereka sebelum ia berbicara tentang jenis orang Kristen yang menaikkan doa penuh kuasa. Orang-orang kudus yang saleh memiliki iman yang besar dan memiliki karunia untuk berdoa dengan khusuk dan sering. Tidak semua orang Kristen memiliki karunia yang sama untuk berdoa sungguh-sungguh dalam Roh. Jika Yakobus tidak mengartikan begitu, ia mungkin hanya mengatakan, "Berdoalah untuk dirimu sendiri."

Kristus adalah Orang Benar

Doa Kristus efektif karena beberapa alasan. Dia berdoa dengan khusuk dan sering, selalu dengan iman. Namun, Dia juga mengerti kehendak Allah. Jauh sebelum Kristus, Nabi Elia berdoa agar Allah tidak menurunkan hujan. Elia bukan meminta ini karena tampaknya ide itu baik untuk dirinya. Sebaliknya, ia menaikkan permohonannya berdasarkan apa yang dikatakan Allah dalam Kitab Suci ketika Dia mengancam memberikan berbagai kutukan terhadap umat-Nya, termasuk kekeringan (Ulangan 28:22,24).

Yakobus menyebutkan doa teladan Elia untuk menunjukkan bahwa permohonan tersebut "memiliki kekuatan besar" (Yakobus 5:16). Jika Elia masih menjadi contoh bagi kita, terlebih lagi doa-doa Yesus selama di dunia?

Dalam Yohanes 17, Yesus memohon agar Allah memenuhi janji-janji-Nya yang dibuat kepada-Nya sebagai Anak. Dia bukan bersikap sombong, seperti kecenderungan dari beberapa umat Allah, tetapi Dia rajin "mengingatkan" Bapa-Nya janji kepada Yesus dan umat-Nya. Kegigihan ini tidak berhenti setelah Dia mempersembahkan Doa Imam Besar, dan terus dilakukan di surga sampai semuanya tergenapi.

Kepada Kristus dijanjikan bangsa-bangsa (Yesaya 49: 1-12), maka Dia memintanya (Yohanes 17:20). Kepada Dia dijanjikan kemuliaan (Daniel 7:13-14), maka Dia meminta hal itu (Yohanes 17:1-5). Kita tidak punya alasan untuk meragukan bahwa selama hidup-Nya di bumi, Yesus meminta segala sesuatu yang secara sah dijanjikan kepada-Nya.

Kurangnya iman menghambat murid-murid untuk bisa mengusir roh jahat dari seorang anak (Markus 9:17-23). Kristus, Manusia dengan doa paling benar dan iman sejati, mampu melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh murid-murid yang kurang percaya. Bersama dengan Roh (Matius 12:28), doa-doa dan iman Kristus sendiri itulah yang mengusir setan. Dengan kata lain, Kristus tidak mengharapkan satu hal yang berbeda dari para murid untuk diri-Nya sendiri.

Di tempat lain, kita diberitahu tentang doa Kristus dan alasan mengapa Dia didengar: "Ia didengar karena kesalehan-Nya" (Ibrani 5: 7).

Kita dapat meringkas kehidupan doa Kristus sebagai rasa takut yang saleh oleh Allah - manusia yang berdoa dalam Roh.

Orang Benar Seperti Apa?

Yakobus mengatakan bahwa doa orang benar sangat besar kuasanya. Karena semua orang percaya sejati memiliki kebenaran yang berasal dari Kristus, apakah Yakobus hanya mengartikan bahwa doa semua orang Kristen besar kuasanya? Apakah pengetahuan tentang kehendak Allah dan praktek doa yang sungguh-sungguh hanya persyaratan untuk doa yang berkuasa?

Perhatikan kata-kata rasul Yohanes: "Apa pun yang kita minta, kita memperolehnya dari (Allah), karena kita menuruti segala perintah dan melakukan apa yang menyenangkan Dia" (1 Yohanes 3:22). Ayat ini menjelaskan bahwa menerima dari Allah berkaitan dengan menaati Allah.

Jadi, kita sungguh-sungguh harus menginginkan doa orang benar (Lukas 1:6; 23:50). Meminta doa dari orang-orang yang melakukan kehendak Allah, bukan mereka yang mengaku sebagai milik Allah tetapi tidak mau melakukan kehendak-Nya (Matius 7:21).

Allah mendengarkan orang saleh, dan Dia sering menjawab doa-doa mereka. Namun, bagi mereka yang tidak melakukan kehendak-Nya, Kitab Suci secara jelas menyatakan bahwa dosa menghambat doa. Sebagaimana Sinclair Ferguson menulis, "Dalam dunia doa, juga,. . . iman tanpa perbuatan adalah mati.

"

Jadi, kita tahu bahwa ada beberapa orang yang doanya terhalang karena alasan dosa, tetapi mereka yang berdoa dengan tekun dalam iman dan mematuhi perintah-perintah Allah akan memiliki doa yang lebih mujarab. Setan gemetar ketika melihat orang Kristen yang paling lemah berlutut - bayangkan ketika Kristus membungkuk dalam doa. Jadi, mari kita berjuang untuk mengejar kesucian Kristus, kesucian Roh Kudus yang mempercayakan doa-doa kepada Allah, menjadikan doa-doa itu penuh kuasa dan efektif. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:

Nama situs : desiringGod
URL : http://www.desiringgod.org/articles/do-some-christians-pray-with-more-power
Judul asli artikel : Do Some Christians Pray with More Power?
Penulis artikel : Mark Jones
Tanggal akses : 12 Januari 2017

Komentar