Bagaimana Menghilangkan Kekuatiran (Filipi 4:6-7)

Apa yang dikatakan Paulus di sini adalah "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur"; dengan demikian, Anda akan mendapatkan damai sejahtera Allah.

Janganlah kuatir tentang apapun juga", tidak peduli perkara yang besar ataupun sepele. Sebagaimana Paulus telah mengatakan dalam ayat-ayat sebelumnya, bersukacitalah "senantiasa", dan hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang; demikian pula di sini, "Janganlah kuatir tentang apa pun juga." Orang mengatakan bahwa "tidak kuatir" adalah hal yang sukar untuk dilakukan dan sering itu memang benar demikian. Tetapi Paulus mengingatkan kita bahwa "Tuhan sudah dekat!" (ayat 5). Ia selalu beserta dengan kita setiap saat. Ia selalu siap sedia menolong kita, apa pun masalah kita. Kemukakanlah masalah itu di hadapan Tuhan dan katakan bahwa Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan, tetapi ia tahu.

"Nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa." Setelah mengemukakan masalah Anda kepada Tuhan, kemudian berdoalah dan bertanyalah kepada Tuhan Yesus apa yang harus dilakukan. Tidak ada masalah yang terlalu besar atau terlalu kecil bagi Dia untuk diperhatikan. Kita harus mengikutsertakan Allah dalam setiap detil kehidupan kita. Ia menghendaki supaya kita membawa setiap masalah kepada Dia di dalam doa. Kenyataan bahwa kita mempunyai masalah-masalah menunjukkan bahwa kita memerlukan sesuatu dan Allah telah berjanji untuk "memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus" (Filipi 4:19). Allah tidak berjanji untuk memenuhi segala "Keinginan" kita, tetapi segala "keperluan" kita. Kita harus percaya akan janji itu dan memohon Allah untuk memenuhi keperluan kita. Keperluan itu dapat bersifat rohani, atau jasmani, atau keuangan, atau memohon kemurahan atau bimbingan, tetapi Allah dapat memenuhi keperluan itu.

Masih ada keperluan untuk mengucap syukur atas masalah atau keperluan dan bersyukur kepada Allah atas keduanya. Dengan iman kita harus bersyukur kepada Allah atas pemenuhan kebutuhan itu. Ia tidak akan mengecewakan kita. Ucapan syukur adalah salah satu unsur doa.

Apabila nasihat-nasihat dalam ayat 6 dan 7 ditaati, kita akan mendapatkan damai sejahtera Allah (yang melampaui segala akal) memelihara hati dan pikiran kita dari kekuatiran. Damai sejahtera Allah itu laksana para prajurit yang sedang menjaga sebuah kota, damai sejahtera itulah yang akan menjaga hati dan pikiran kita dari segala kegelisahan dan kekuatiran.

Inilah apa yang dikehendaki Kristus untuk dilakukan bagi kita semua. Kristus adalah benteng damai sejahtera kita.

Komentar