Berdoa bagi Tiongkok

09/20/2009 5:13 pm
Asia/Jakarta

Tiongkok (1,3 milyar), Ibukota Beijing (12 juta), Shanghai (13.4 juta), agama: ateis 59.1%, agama-agama tradisional 17%, Budhis 8% (bertambah terus), Animisme 2.4%, Islam 2.4%, Katolik 1%, Kristen 9% (kira-kira 120 juta). Tolong doakan pengedaran bahan sekolah minggu, agar anak-anak dapat pelajaran sesuai umurnya, ini sangat penting, bahwa anak-anak di jemaat-jemaat dapat pengajaran yang tetap. Percetakan Alkitab Nanjing sudah mencetak Alkitab, PB, bagian-bagian Alkitab, dan selembar-selembar berisi Firman TUHAN, sebagian besar bahan yang dicetak adalah bagian Alkitab saja. Mereka juga mencetak Alkitab dalam bahasa-bahasa Afrika. Alkitab lengkap bahasa Mandarin yang dicetak kurang dari kebutuhan di Tiongkok. 40 juta Kristen di perdesaan biasanya berkekurangan kitab Alkitab, karena itu mereka tidak bisa berakar dalam Firman-Nya semestinya. Syukurlah Alkitab bisa dibaca dalam Internet, juga ada dalam CD atau DVD. Tetapi bagaimanapun tetap ada kekurangan.

Seorang yang memiliki percetakan buku ditahan polisi, karena ia sudah mencetak Alkitab, doakanlah dia dan keluarganya, agar ia dalam waktu dekat dilepaskan lagi.

Karena krisis ekonomi banyak pekerja kehilangan pekerjaan dan pulang ke desa-desanya.

Suku-suku terabaikan yang hidup di propinsi otonom Xinjiang Uyghur (17,5 juta): Uighur 9.12 juta, Kazakhi 1.15 juta, suku-suku ini bagian dari rumpun Turkik. Suku Uighur (agama Islam, Kristen 1.000 orang) karena beragama Islam merasa dianaktirikan oleh pemerintahan, di propinsi mereka juga hidup orang Tionghoa Han, orang Hui, orang Kasakhi dan suku-suku lain. Baru-baru ini banyak pertikaian yang jatuh banyak korban. Dua orang Uyghur Kristen dipenjarakan dengan tuduhan yang tidak-tidak. Orang Kristen Uyghur ditekan oleh yang beragama Islam dan oleh pemerintahan.

Orang Islam di suku Hui memunyai lebih banyak kebebasan agama daripada penduduk lain, misalnya mereka boleh mendidik anak-anak mereka di bawah umur 18 tahun dalam agama Islam.

Gk sedang belajar Bahasa Mandarin demi rencana pelayanan untuk masa depan.

Komentar