Berdoa dengan Berharap

"Suaraku akan Kaudengar di pagi hari, ya TUHAN, di pagi hari aku mengarahkannya kepada-Mu. Dan aku akan menanti." (Mazmur 5:3. NKJV)

Setiap kali Anda berdoa, berdoalah dengan harapan. Itulah yang dilakukan Daud, sang penulis mazmur. Dia memiliki kebutuhan, dia berdoa, dan dia memiliki harapan. Daud mengatakannya seperti ini: "Suaraku akan Kaudengar di pagi hari, ya TUHAN, di pagi hari aku mengarahkannya kepada-Mu. Dan aku akan menanti." (Mazmur 5:3. NKJV)

Ketika ada kebutuhan dalam hidupnya, Daud mengajukan permintaannya dalam doa dan memandang kepada Tuhan dalam pengharapan. Hal ini berarti Daud tidak mengarahkan pandangan itu dengan mata fisiknya, tetapi menyiapkan hatinya untuk Allah.

Berabad-abad kemudian, Tuhan Yesus, yang disebut Anak Daud, memberi contoh penempatan hati ini di dalam hidup dan pelayanan-Nya sendiri. Ia selalu memandang kepada Bapa dalam segala hal yang Dia lakukan. Setiap kali Ia berdoa, Ia selalu berharap untuk menerima jawaban-Nya. Terlebih lagi, Ia mengajarkan murid-muridNya untuk melakukan hal yang sama.

Harapan Yesus

Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. (Markus 11:24, mengatakan, "percayalah bahwa kamu telah menerimanya")

Ajaran Yesus adalah jelas: Ketika Anda berdoa, berharaplah bahwa Anda telah menerimanya, Anda akan memiliki apa pun yang Anda minta. Di tempat lain Dia mengatakan:

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Matius 7:7-11)

Ketika Anda meminta, berharaplah untuk menerima. Ketika Anda mencari, berharaplah untuk menemukan. Ketika Anda mengetuk, berharaplah pintu akan dibuka. Alasan untuk hal ini adalah bahwa jika kita mengenal Tuhan Yesus Kristus, kita sekarang memiliki Allah sebagai Bapa surgawi kita, dan Dia adalah pemberi karunia yang baik. Dia tidak akan memberi kita sesuatu yang buruk kemudian membuat kita mengira bahwa hal itu adalah sesuatu yang baik. Allah adalah Bapa yang baik, dan ayah yang baik tidak melakukan itu. Tuhan akan memberikan apa yang kita minta, jadi mintalah dengan penuh pengharapan.

Jenis harapan ini muncul dari orientasi hati yang tepat, fokus diri pada Tuhan. Yesus berkata,

"Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." (Yohanes 15:7)

"Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu." (Yohanes 15:16)

"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu." (Yohanes 16:23,24)

Anda lihat, ini semua adalah tentang Yesus -- tinggal di dalam Dia, dipilih dan diangkat oleh-Nya, meminta Bapa dalam nama-Nya. Jika itu semua adalah tentang kita, prospek kita akan terbatas dan diragukan, dan hati kita akan menuduh kita: "Kau tidak layak." Tetapi, karena ini adalah tentang Yesus, kita dapat berharap untuk berjalan dalam sukacita-Nya, mengalami kesuksesan-Nya, dan doa-doa kita dijawab seperti doa-Nya dijawab -- karena Dia layak!

Yakobus, saudara Yesus, juga mengajarkan tentang harapan dalam doa. Ketika kita melihat suratnya, kita bisa melihat empat jenis atau tingkat harapan:

  1. Tidak ada harapan
  2. Harapan yang salah
  3. Harapan yang ragu
  4. Dan, harapan yang tulus

Berdoa tanpa harapan

"Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa." (Yakobus 4:1,2)

Tentu saja, ini menunjukkan kurangnya harapan. Banyak orang Kristen tidak mendapat karena mereka tidak meminta, dan mereka tidak meminta karena mereka tidak memiliki harapan menerima. Jadi mereka pergi mencari jawaban mereka di semua tempat yang salah.

Kita perlu berdoa dengan harapan, atau tidak akan ada gunanya berdoa sama sekali. Ada banyak orang yang berdoa tanpa ada berharap untuk menerima. Jadi, mereka menerima apa yang mereka harapkan -โ€“ tidak ada ! Kemudian mereka mengangkat bahu mereka dan berkata, "Yah, Anda tidak pernah tahu apa yang akan Tuhan lakukan." Doa menjadi semakin tidak penting dalam kehidupan mereka, bukan karena mereka mencoba dan menemukan itu kurang, tetapi karena mereka tidak pernah benar-benar mencoba itu sejak awal. Masalahnya adalah bahwa mereka juga tidak tahu, atau tidak percaya pada apa yang Tuhan katakan dalam firman-Nya, padahal Ia telah mengatakan banyak hal tentang apa yang akan dilakukan-Nya. Ini berarti bahwa kita dapat mengetahui apa yang Tuhan akan lakukan -- Dia akan menepati firman-Nya! Jadi, carilah apa yang dikatakan Firman Tuhan, kemudian berdoalah dengan harapan bahwa Dia akan melakukannya.

Berdoa dengan harapan yang salah

Yakobus mengatakan, "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:3) Beberapa orang Kristen, bahkan ketika mereka meminta, masih tidak menerima karena mereka meminta dengan motivasi yang salah. Harapan mereka dibelokkan karena mereka membuat semua hal itu menjadi tentang diri mereka sendiri, bukan tentang Yesus.

Yesus mengajarkan kita untuk berdoa dalam nama-Nya, tetapi banyak orang Kristen menggunakan "dalam nama Yesus" tidak lebih sebagai kalimat yang ditempelkan di penutup doa-doa mereka, seolah-olah itu semacam kalimat sakti. Berdoa dalam nama Yesus bukanlah tentang sihir, itu adalah tentang otoritas, kewenangan yang kita miliki dalam Yesus. Yesus memberi kita otoritas ini sehingga kita bisa melihat tujuan-Nya terpenuhi dan pekerjaan-Nya dilaksanakan di bumi, seperti di surga. Untuk berdoa dalam nama Yesus adalah untuk meminta sebagaimana Dia akan meminta. Ketika kita melakukannya, kita dapat mengharapkan untuk menerima jawaban atas doa-doa kita, sama seperti Yesus menerima jawaban-Nya.

Berdoa dengan harapan yang bercabang

Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah โ€” yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit โ€” , maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. (Yak 1:5-8).

Ini adalah doa harapan yang bercabang karena dinaikkan oleh seorang manusia yang mendua hati. Orang yang mendua hati bingung dalam harapannya. Dia berdoa dengan harapan bahwa ia akan menerima -- tapi ia juga berdoa dengan keraguan, perkiraan bahwa ia akan ditolak. Tidak heran dia tidak stabil dalam hidupnya! Doanya sangat membingungkan dan saling bertentangan, bagaimana mungkin Tuhan akan menjawabnya? Ini tidak masuk akal.

Yang benar-benar perlu dilakukan oleh orang yang mendua hati adalah melekat pada stabilitas Allah dengan masuk ke Firman Tuhan, di mana iman datang dan keraguan lenyap. Kemudian harapannya akan menjadi kuat dan terfokus, dan ia akan yakin dalam doanya.

Berdoa dengan harapan yang tulus

Akhirnya, Yakobus berbicara tentang berdoa dengan harapan yang tulus -- doa dengan iman.

Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; (Yak 5:14,15).

Doa dengan iman adalah doa harapan, berpikiran lurus dan terfokus pada Tuhan. Hal ini didasarkan pada janji Allah dan karenanya mencari janji yang harus dipenuhi. Dalam hal ini, janji itu untuk penyembuhan, sehingga kita dapat yakin di dalam Allah ketika kita berdoa untuk kesembuhan. Tapi Tuhan berjanji kepada kita banyak hal lain yang untuknya kita dengan yakin dapat berdoa. Janji Allah adalah apa pun yang Dia katakan akan Dia lakukan. Dengan kata lain, itu adalah kehendak Allah.

Nah, kehendak Allah bukanlah hal yang samar, tidak jelas dan tidak dapat diketahui. Hal ini jelas dan dapat diketahui, dan diturunkan kepada kita dalam Firman Tuhan. Alkitab berkata bahwa "iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Allah" (Roma 10:17). Ketika kita mendengar Firman Tuhan, kita mulai menemukan kehendak Allah. Seperti yang kita lakukan, iman mulai muncul. Ketika kita menjalankan iman itu dan mulai mempercayai Allah di dalam firman-Nya, harapan kita bertambah kuat, sehingga kita bisa tahu bahwa kita akan memperoleh apa yang kita minta dalam doa.

Mengembangkan harapan Anda dalam doa

Berikut adalah lima hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu Anda mengembangkan harapan Anda ketika Anda berdoa, sehingga Anda dapat melihat doa-doa Anda dijawab.

Gunakan waktu untuk merenungkan Firman Tuhan. Tinggallah di dalamnya dan biarkan itu tinggal di dalam Anda. Iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh Firman Tuhan. Seiring dengan iman datanglah harapan.

Ingatlah bahwa Tuhan adalah Bapa yang baik yang memberikan hal-hal baik kepada mereka yang memintanya. Dia ingin mengisi Anda dengan sukacita-Nya dan hidup yang berbuah.

Kenali Yesus lebih dalam lagi, maka Anda akan dapat berdoa lebih kuat di dalam nama-Nya, meminta sesuai dengan tujuan dan keinginan-Nya, yang tak lain adalah baik untuk Anda.

Bersyukur kepada Tuhan saat Anda berdoa. Yesus berkata agar percaya bahwa Anda telah menerima apa pun yang Anda minta dalam doa. Karena Anda menerimanya, teruskan dan bersyukur untuk itu.

Jangan ragu-ragu antara iman dan keraguan. Semakin banyak Anda melekat kepada Tuhan dan Firman-Nya, semakin banyak keraguan Anda yang akan lenyap dan iman Anda akan bertumbuh. Kemudian dengan yakin, Anda bisa berdoa dan sepenuhnya berharap untuk menerima apa yang Anda minta. (t/Jing Jing)

Diterjemahkan dari:

Nama situs : Prayway.com
Alamat URL : http://www.prayway.com/articles/Praying_with_Expectation.html
Judul asli artikel : Praying with Expectation
Penulis : Jeff Doles
Tanggal akses : 3 April 2013

Komentar