Doa yang Berbahaya

Apakah Anda benar-benar menginginkan kebebasan?

Apakah Anda menaikkan doa yang berbahaya akhir-akhir ini? Apa sajakah yang Anda katakan? Doa berbahaya adalah doa yang ketika dijawab membuat Anda menyesal Anda pernah memintanya. Misalnya, orang Israel menaikkan doa berbahaya setelah mereka menjadi budak di Mesir selama empat ratus tahun. Mari kita lihat lebih dekat doa itu.

Doanya seperti ini: "Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah." (Keluaran 2:23) Alkitab kemudian menyatakan bahwa "Tuhan mendengar keluhan mereka ... dan Tuhan memperhatikan mereka."

Kadang-kadang, bagaimanapun kita merasa begitu putus asa dengan kondisi yang tidak enak dalam hidup kita sehingga mengucapkan salah satu doa yang berbahaya.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Tuhan memulai jawaban yang akan membuat mereka mengatakan; "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang!" (Keluaran 16:3) Mereka mengatakan itu bahkan sebelum mereka mulai mengembara di padang gurun selama empat puluh tahun.

Inilah yang mereka katakan saat mereka berjalan mengembara: "Untuk apakah kita keluar dari Mesir?"(Bilangan 11:20) Meskipun Allah telah melakukan mukjizat besar ketika membawa mereka keluar dari perbudakan, mereka sangat tertekan dalam prosesnya. Janji Allah bahwa mereka akan mewarisi tanah mereka sendiri memberi isyarat kepada mereka untuk terus maju namun mereka berharap mereka tidak pernah meminta kebebasan.

Sebenarnya mereka tidak akan pernah berseru kepada Tuhan tadinya jika penderitaan mereka di Mesir tidak begitu parah. Jika mereka mendapat perlakuan yang lebih baik sebagai budak, mereka akan rela tetap tinggal karena keadaan tersebut nyaman dan aman. Mereka benar-benar tidak tahu seperti apa rasanya kebebasan itu atau apa yang diperlukan untuk mendapatkannya. Itu sebabnya, ketika mereka mulai merasa terjepit; Allah mengangkat tangan-Nya dan membiarkan hal-hal menjadi jauh, jauh lebih buruk.

Harga dari Kebebasan

Tidak banyak yang berubah dengan sifat manusia dalam ribuan tahun yang telah berlalu sejak Musa memimpin orang-orang yang bersungut-sungut itu melintasi Laut Merah dan selama empat puluh tahun berada dalam pengalaman di gurun. Apakah kita begitu berbeda? Kita ingin berpikir begitu tapi kita sering puas dengan Rencana C, D, atau F karena kita nyaman dan hal-hal yang "lumayan."

Kadang-kadang, bagaimanapun kita merasa begitu putus asa dengan kondisi yang tidak enak dalam hidup kita sehingga mengucapkan salah satu doa yang berbahaya. "Tuhan, lakukan apa pun untuk menjadikan saya seperti Yesus." "Tuhan, saya akan melayani Engkau tidak peduli apa pun." "Bapa, pindahkan apapun yang menghalangi hubungan saya dengan-Mu."

Tuhan lebih dari bersedia untuk menjawab karena itu memang adalah ide-Nya sejak semula untuk membebaskan kita dari setiap "perbudakan" hidup kita. "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan." (Galatia 5:1)

Seperti bangsa Israel, kita tidak tahu apa yang akan dituntut oleh doa berbahaya. Dengan karakter kita yang dipertaruhkan, Tuhan biasanya tidak hanya menjentikkan jari-Nya. Dia mungkin menyibakkan beberapa laut untuk mulai mengeluarkan kita, tetapi gurun mungkin tidak jauh di belakang. Kebebasan sejati akan memerlukan iman, dan iman tumbuh terbaik di tanah kesulitan. Jika tidak, mengapa itu disebut "iman"?

Tiba-tiba, kita berada dalam kesulitan yang tidak pernah kita bayangkan. Gurun kita sangat panas sampai-sampai kita bahkan tidak menghubungkan keadaan kita dengan doa yang tadinya kita ucapkan dengan ketulusan tersebut. Yang kita tahu hanyalah kita telah ditinggalkan dan semua janji Allah adalah fatamorgana.

Saat kita dilucuti telanjang itulah beratnya doa kita baru disadari sepenuhnya. Kemudian kita juga mungkin mulai merengek dan meminta untuk kembali ke Mesir kita sendiri. "Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih." (Bilangan 11:5) Tolak itu. Jangan melihat ke belakang; terus maju - Tanah Perjanjian ada di depan dan Anda akan sampai di sana. Hal yang Anda doakan adalah hal yang sangat Tuhan inginkan untuk Anda - kebebasan - dan setiap percobaan melepaskan Anda dari apa pun yang menghalangi Anda untuk mengalami hal itu.

Ingat bahwa dalam kasus Israel, mereka keluar dari Mesir jauh sebelum Mesir keluar dari mereka. Apakah Anda masih memiliki sedikit Mesir dalam diri Anda? Jangan khawatir; gurun akan membakarnya habis. Entah Anda mengetahuinya atau tidak, itu adalah seluruh ide di balik doa yang berbahaya.

Catatan: Apa yang harus diperkirakan ketika Anda menaikkan doa yang berbahaya

Jangan heran oleh panasnya. "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." (Yakobus 1:2-4)

Ajarlah kami supaya

Terkadang terjadi hal-hal yang lebih buruk sebelum hal-hal itu menjadi lebih baik.

Kebebasan sering memakan waktu lebih lama dari yang Anda perkirakan.

Anda akan bertanya-tanya apakah penderitaan yang Anda tanggung adalah berharga. (Ya.)

Iman diuji sampai ke titik batas sehingga terbukti tak tergoyahkan dan tahan pecah. "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." (Ibrani 11:6)

Pada akhirnya inilah yang akan Anda lihat: "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami." (2 Korintus 4:17) (t/Jing-Jing)

Download Audio

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Hannah's Cupboard
Alamat URL : http://hannahscupboard.com/prayer-dangerous.html
Judul asli artikel : Dangerous Prayer
Penulis artikel : Barbara Lardinais
Tanggal akses : 17 April 2013

Komentar