Doa dan Berkat

"Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui." (Yeremia 33:3)

Setiap kali orang berbicara tentang doa, kita mengerti bahwa itu ditujukan kepada satu Pribadi atau sesuatu yang disembah, dipuja, atau ditinggikan; sesuatu yang dianggap lebih tinggi derajat dan martabatnya dari orang yang berdoa, bahkan substansi atau zatnya juga berbeda dari mereka.

Kita pun tahu bagaimana berdoa dan biasanya berdoa mengandung arti memohon atau meminta, meski ada juga yang berupa ucapan syukur atau sekadar penyembahan. Doa bagaikan napas kita. Doa adalah bercakap- cakap dengan Tuhan. Doa merupakan sesuatu yang penting karena melalui doa dan pembacaan firman Tuhan, hubungan kita dengan Tuhan terpelihara dan terpupuk dengan baik.

Perbedaan Antara Doa Kita dengan Doa-Doa Lain?

Mengungkap doa orang Kristen tidak lepas dari contoh-contoh yang tercantum dalam Alkitab. Janganlah kita bosan belajar dari tokoh-tokoh Alkitab: mengapa harus berdoa, kepada siapa kita berdoa, apa yang didoakan, bagaimana cara berdoa, di mana berdoa, kapan berdoa, apa harapan kita dari doa-doa itu. Dalam berdoa tidak ada keharusan untuk meniru. Berdoa adalah suatu ungkapan hati kepada Tuhan, bersuara maupun tidak (di dalam hati), yang mengakui keberadaan Dia sebagai Allah yang sempurna dan tidak bercacat cela, Pribadi yang adikodrati, super (maha ...), tak tertandingi oleh siapa pun dan apa pun dalam segalanya, yang baik semata-mata.

Doa "Bapa Kami" sekalipun sering diucapkan dalam perkumpulan orang- orang Kristen dan dihafal, bukan berarti ditiru dan diutarakan sebagaimana layaknya mantera. Jauh dari itu, Tuhan Yesus mengajarkannya dengan petunjuk bagaimana berbicara kepada Allah Bapa dalam sebuah doa. Kalau kita berbicara dengan orang, apakah kita asal omong saja tanpa ada inti atau arahnya sama sekali? Bayangkan seandainya Anda diajak bicara oleh orang semacam itu. Bagaimana perasaan Anda? Apakah Anda mau bersabar mendengarkan dia berceloteh bagai burung berkicau, entah apa yang dibicarakannya?

Tuhan kita adalah Allah yang hidup, Pribadi yang nyata meskipun tidak tampak wujud-Nya, sempurna kodrat-Nya, sempurna hakikat Pribadi-Nya, tak terukur hikmat dan pengetahuan-Nya, kasih dan kemurahan-Nya, kebenaran dan keadilan-Nya, kebesaran dan kemuliaan-Nya, kekuasaan dan kekayaan-Nya, kekudusan dan pengampunan-Nya. Dialah yang patut disembah dan dipuja, dihormati dan ditaati, diagungkan dan dimuliakan.

Kepada-Nya, kita menghadap sebagai ciptaan di hadirat Penciptanya. Kita tidak dapat menyembunyikan apa pun dari Dia karena Ia sudah tahu dan mengenal kita sampai ke isi tulang-tulang kita. Kejelekan dan cacat cela kita bukan perkara baru bagi Dia. Bahkan sebelum kita mengutarakan apa pun kepada-Nya, Ia sudah tahu -- semuanya, sampai hal yang sekecil-kecilnya.

Jadi, untuk apa kita berdoa? Bukankah Ia sudah tahu semuanya, sebelum kita mengatakan apa pun? Ia sudah tahu pikiran kita. Ia sudah tahu isi hati kita. Percuma saja kita berdoa.

Tetapi, Anda masih berdoa juga, bukan? Mengapa? Karena rutinitas? Takut berdosa? Karena diajarkan begitu oleh agama? Pasti ada sesuatu yang mendorong Anda untuk berdoa. Hati nurani Andalah yang tahu kebutuhan Anda untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta Anda. Bagi Anda yang sudah percaya serta menerima Kristus di dalam hati sebagai Tuhan dan Juru Selamat, Roh Kudus mengingatkan Anda untuk berdoa.

Setiap orang yang percaya Kristus pasti rindu untuk berdoa kepada-Nya, bercakap-cakap dengan Dia, mencurahkan isi hati seadanya tanpa "tedeng aling-aling", membeberkan segala sesuatu tanpa merasa malu atau takut, mengakui semua keinginan tanpa ragu karena Dia Pribadi yang panjang sabar, penuh pengertian, dan pengampun. Berdoa adalah berkat nikmat yang menyegarkan jiwa.

Apakah yang Diperoleh dari Doa-Doa Orang Percaya?

Begitu banyak kesaksian orang mengenai doanya: permohonan yang dikabulkan; sakit penyakit yang disembuhkan; permasalahan yang diselesaikan secara ajaib, pengampunan yang diperoleh sehingga tidak tertekan lagi jiwanya; hubungan suami istri atau keluarga yang dipulihkan, mata hati yang dicelikkan sehingga mengubah pandangan hidup; pengertian yang semakin dalam tentang Tuhan; teman hidup yang sepadan; sekolah atau pekerjaan yang tepat; rumah yang diperlukan; anak yang didamba-dambakan; perlindungan terhadap malapetaka; kemenangan dalam pergumulan; sifat yang dibarui sehingga menjadi pribadi yang sama sekali baru; keyakinan akan keselamatan dan hidup yang kekal; dan pasti banyak lagi, karena lingkup hidup kita ini begitu luas di mata kita. Namun, bagi Tuhan dunia ini sangat kecil dan Ia dapat menangani segalanya dengan sempurna.

Apa pun yang menjadi permasalahan kita, tak ada yang tidak mampu diselesaikan atau dipecahkan oleh Dia. Ia senang bila kita berdoa kepada-Nya dan Ia bersedia diajak serta dalam seluruh perjalanan hidup kita, untuk menuntun dan memberi petunjuk kepada kita. Malahan, Ia menyediakan berkat-berkat yang tidak terduga bagi kita. Sungguh luar biasa dan Ia hanya sejauh doa.

"Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa." (Yakobus 4:2)

Diambil dari:

Judul buletin : Sahabat Gembala, Edisi Mei 2005
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
Halaman : 35 -- 37

Komentar