Kamis, 20 Februari 2020 -- Uzbekistan

02/20/2020 4:48 am
Asia/Jakarta

Orang-orang percaya menghadapi penganiayaan dari negara melalui polisi, dinas rahasia, dan otoritas lokal yang memantau kegiatan kerohanian dengan berbagai cara, seperti penyadapan rumah dan telepon, atau kelompok penyusup, dan sebagainya. Orang-orang percaya di gereja-gereja yang tidak terdaftar berulang kali menderita karena penggerebekan, ancaman, penangkapan, dan denda polisi.

Salah satu contoh dari lusinan orang percaya yang ditangkap tahun lalu, pada 24 Mei 2018, Nabijon Bolikulov (nama samaran) masuk penjara di Karshi selama 5 hari karena pertemuan beribadah tanpa izin negara. Hakim mengatakan kepadanya, "Lakukan doa Anda di rumah. Bertemu untuk beribadah tanpa pendaftaran negara itu melanggar hukum negara kami."

Budaya "M" di Uzbekistan berarti orang-orang beriman dari latar belakang "M" menanggung beban teraniaya. Mereka mengalami tekanan dan kadang-kadang kekerasan fisik dari keluarga dan komunitas mereka untuk memaksa mereka kembali ke agama mereka sebelumnya. Terlepas dari semua ini, jumlah orang percaya Uzbek terus bertambah. Beberapa orang percaya Uzbek telah mengembangkan visi untuk menjangkau orang-orang Uzbek di Afganistan dan Turkmenistan dan juga aktif di daerah-daerah itu. Banyak orang percaya Uzbek menghadapi tentangan sejak mereka meninggalkan "M", tetapi tetap teguh dalam iman mereka terlepas dari kesulitan mereka.

Berdoalah bersama kami agar para orang percaya di Uzbekistan tetap teguh berpegang pada iman mereka walau dianiaya oleh saudara sebangsa mereka, bahkan oleh keluarga terdekat sekalipun. Doakan agar Tuhan menyediakan jalan dan hikmat untuk mereka dalam menanam benih iman kepada orang-orang di sekitar mereka.

Komentar