Aku adalah seorang wanita berumur 31 tahun, berkeluarga selama hampir 6 tahun. Sampai saat ini kami belum dikaruniai anak, sementara umur sumiku sudah 42 tahun (kami beda hampir 11 tahun). Kami begitu bergumul untuk hal ini. Saat ini kami sedang galau dengan pekerjaan kami, aku baru lulus Akta Empat (latar belakang pendidikanku Teknik Sipil S1) rencanaku mau mengajar matematika, dan sampai saat ini aku belum mendapatkan tempat untuk mengajar. Aku resign dari pekerjaanku per Januari 2009, karena keinginanku menjadi guru dan waktu kuliah yang bentrok dengan pekerjaan.

anak saya Eric (10), sejak lahir punya benjolan di kepala bagian belakang bawah, awalnya kecil namun perlahan-lahan bertambah besar seiring dengan pertumbuhan badannya. saat ini kurang lebih sebesar bola pinpong. Sesekali Eric mengeluh sakit di benjolannya. beberapa kali cek ke dokter bedah yang berlainan dan hasilnya sama, -- positif Haemangeum. Dokter bilang tidak usah kawatir, 70% kasus seperti itu akan sembuh sendiri/kempes pada usia 7 tahun ke atas, tapi kalau cemas bisa diangkat, dan tahun 2003 biaya operasinya 10 juta belum termasuk biaya obat, dokter, kamar, dll.

Sejak kakak sulung saya menikah, keadaan keluarga kami memprihatinkan. Ada-ada saja kejadian dan sepertinya semua anggota keluarga "dihambat" langkahnya untuk mendapat penghidupan yang lebih baik. Yang sedang mencari kerja, sulit sekali mendapat, sementara yang sedang menjalin hubungan juga selalu mengalami hambatan terutama dalam hal komunikasi. Keluarga dari kakak ipar saya terlalu bergantung dengan paranormal, ramalan, dan juga sepertinya berusaha menghambat jalan dari anggota keluarga kami. Suasana rumah pun menjadi tidak nyaman.

1. Keluarga (papa, mama, koko, cece) mengalami pemulihan dan bisa sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan.

2. Hubungan saya dengan F.H dapat disetujui oleh keluarga besar dan rencana tahun depan maried.