Sabtu, 5 Oktober 2019 -- Uzbekistan

10/04/2019 5:01 pm
Asia/Jakarta

Berdoa untuk gereja di Uzbekistan yang masih menjadi target pemerintah. Pemerintah AS tidak lagi mengklasifikasikan Uzbekistan di antara negara terburuk dari negara terburuk untuk kebebasan beragama. Namun, para ahli dari Open Doors tidak begitu yakin, menggambarkan keputusan itu sebagai "prematur". Ada harapan setelah pemilihan Presiden Shavkat Mirziyoyev pada 2016 bahwa pembatasan mungkin mereda. Namun, seorang pendeta Uzbek, Oleg (nama samaran), mengatakan kepada mitra Open Doors di Asia Tengah bahwa pemerintah akan sering "mengguncang" orang Kristen di gereja-gereja yang berusaha mendaftar dengan pemerintah sebagaimana diharuskan oleh hukum. "Dengan 'mengguncang' maksud saya penggerebekan, kadang-kadang di tengah malam, menggeledah rumah mereka, bertanya di kantor polisi, menonton, dan memberi tahu direktur mereka di tempat kerja mereka," kata Oleg. Berdoalah untuk orang-orang Kristen yang masih dianiaya karena iman mereka. Berdoalah untuk para pendeta seperti Oleg, yang memimpin sebuah gereja rahasia yang sebagian besar beragama Muslim. Dia berterima kasih kepada Open Doors atas dukungan doanya.

Komentar