'Terpujilah Allah dan Bapa dari Tuhan kita, Kristus Yesus, yang sesuai dengan anugerah-Nya yang sangat besar, telah melahirkan kita kembali dalam pengharapan yang hidup melalui kebangkitan Kristus Yesus dari antara orang mati' (1 Petrus 1:3)
Kekerasan telah menjadi hal yang kerap ditemui dalam kehidupan keseharian kita. Kekerasan terjadi di jalan, di tempat kerja, di tempat umum, di kendaraan umum, di sekolah, di universitas, di lembaga tinggi negara, bahkan di rumah. Sebagai tempat pertama untuk menanam nilai-nilai kasih dan kekristenan, keluarga sering kali malah menjadi tempat pertama dalam menyemai benih-benih kekerasan, baik secara verbal ataupun nonverbal. Televisi, berbagai media informasi, dan lingkungan, juga menjadi pendorong berbagai tindak kekerasan. Anak-anak terbiasa menyaksikan tontonan kekerasan, sehingga mereka menganggap kekerasan adalah nilai yang bisa diterapkan dalam perilakunya. Mari kita berdoa agar sekolah, khususnya sekolah-sekolah Kristen, dapat menyambut fenomena ini dengan menginisiasikan pendidikan anti kekerasan semenjak dini kepada peserta didik mereka, sehingga nilai-nilai kasih, moral, etika, dan karakter Kristus yang baik dapat ditanamkan secara terpadu dan berkesinambungan kepada peserta didik.