Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Doa
UZBEKISTAN
Beberapa tahun yang lalu, Gulnora mengunjungi sebuah desa di Uzbekistan.
"Mullah di desa itu dengan bangga menunjukkan kepadaku masjid baru mereka dan sepertinya mengharapkan kritik dariku sebagai seorang Kristen. Namun, aku justru memuji masjid itu dan mengatakan bahwa aku berharap firman Tuhan dapat dikhotbahkan di sana. Dia terkejut, dan ketika aku memberikan kepadanya sebuah Perjanjian Baru dalam bahasa Uzbek, dia menerimanya, menyentuhnya dengan bibir dan dahinya, lalu memeluknya erat di dadanya. Ada sekelompok pria berkumpul di sekitar kami, dan ketika mereka melihat bagaimana mullah itu menerima Perjanjian Baru dengan penuh hormat, mereka juga ingin mendapatkannya. Sayangnya, aku tidak membawa lebih banyak Alkitab saat itu."
"Baru-baru ini, aku kembali ke desa yang sama," katanya. "Mullah itu mendengar tentang kedatanganku dan langsung menghampiriku di jalan. Saat masih cukup jauh, dia berseru, 'Anakku! Akhirnya, kau kembali! Apakah kau ingat ketika terakhir kali kau di sini, kau memberikan aku Perjanjian Baru dalam bahasa Uzbek? Aku sangat berterima kasih kepadamu! Sekarang, setiap hari Jumat, aku tahu apa yang harus kubaca di masjid kami, dan aku memiliki Kitab Suci yang menunjukkan jalan kepada Tuhan dalam bahasaku sendiri. Buku-buku lain yang kumiliki sulit kupahami, tetapi yang satu ini membantuku mempersiapkan khotbah dan memberikan harapan bagi mereka yang mendengarnya!'"
Bagaimana kita dapat berdoa?
"Sebab, firman Allah itu hidup dan berkuasa, dan lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun. Firman itu menusuk jauh sampai memisahkan jiwa dan roh, antara sendi dan tulang sumsum, serta sanggup menilai pikiran dan kehendak hati kita." (Ibrani 4:12, AYT)
Kontak: doa@sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa@hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa@hub.xc.org
Arsip: https://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2025 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"