Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Doa
Pada 2016, upaya kudeta mengguncang Turki. Ulama Muslim Fethullah Gülen langsung dituduh sebagai dalangnya. Pemerintah Islam meluncurkan kampanye penganiayaan dan pemenjaraan yang keras, yang awalnya menargetkan simpatisan Gülen, kemudian ke semua anggota oposisi.
Gerakan Gülen (juga disebut Hizmet) mempraktikkan Islam Sunni ortodoks dengan pengaruh Sufi yang kuat. Perhatian khususnya adalah interpretasi modern Islam. Itu sebabnya, mereka berfokus pada sains, pendidikan, dan dialog dengan agama lain. Pengaruh mereka menyebar melalui asrama, sekolah, dan universitas. Banyak HizmetStud (penganut Hizmet - Red.) memiliki posisi kunci di militer, peradilan, media, dan bisnis. Diperkirakan bahwa hingga 4 juta orang terkait dengan pergerakan tersebut pada satu kurun waktu tertentu. Sangat sedikit pengikut Gülen yang telah bertobat kepada Yesus Kristus.
Ayshe menghadiri sekolah Hizmet dan menghadiri waktu salat di universitas. Semua itu berubah ketika dia membaca ayat-ayat Al-Qur'an yang memerintahkan kekerasan. Ini memicu krisis spiritual dalam dirinya. Untuk mengatasinya, dia mulai mengadakan doa malam. Selama waktu-waktu ini, dia diberi wahyu Perjanjian Baru. Dia "secara tidak sengaja" membukanya dan membaca Matius 5:44, ketika Yesus mengajarkan, "Kasihilah musuhmu." Wahyu ini membawanya untuk menjadi pengikut Raja Damai yang sejati.
POKOK DOA:
BONUS:
Renungan Visual "40 Hari Bersama Isa"
Hari 26 - "Good Samaritan": https://jesusfilm.org/watch/40-days-with-jesus.html/day-26-good-samaritan/indonesian-isa.html
Kontak: doa(at)sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: https://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2022 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"