Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Doa
MINANGKABAU DI INDONESIA
Ada sebuah pepatah terkenal dalam budaya Minangkabau yang berbunyi: "alam takambang jadikan guru" (alam semesta menjadi guru). Zul, yang tumbuh dan masih tinggal di pedalaman Minangkabau, pasti telah mendengar pepatah ini. Namun, "alam" yang diajarkan kepadanya untuk dituruti bukan hanya tentang dunia alami, tetapi juga norma sosial, tradisi, dan kewajiban keagamaan yang mengikat komunitasnya.
Meskipun tradisi Islam sangat kuat dalam komunitas ini, pendidikan juga sangat dihargai. Ayah Zul selalu menekankan pentingnya mencari ilmu dari mana pun. Karena itu, Zul berani melampaui batasan budaya dan mencari sebuah Alkitab. Dia telah membacanya dari awal hingga akhir dan menyambut baik para pengikut Yesus yang mengunjunginya untuk menjawab pertanyaannya. Sekarang, dia mulai membagikan firman itu kepada orang lain.
Sayangnya, sikap terbuka seperti ini jarang ditemukan di suku Minangkabau. Mereka adalah salah satu kelompok muslim yang paling kuat di Indonesia, dan kesempatan untuk membaca atau mendengar firman Tuhan sangat terbatas. Lebih dari itu, banyak yang sejak kecil telah diajarkan untuk takut kepada Alkitab dan menganggapnya berbahaya.
Bagaimana Kita Dapat Berdoa?
"Akan tetapi, Penolong itu, yaitu Roh Kudus, yang akan Bapa utus dalam nama-Ku, Dia akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu, dan akan mengingatkanmu pada semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26, AYT)
Kontak: doa@sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa@hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa@hub.xc.org
Arsip: https://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2025 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"