TAK TERTANDINGI DAN TAK TERSENTUH: RAHANWEYN DI SOMALIA

Ada sekitar 2 juta orang Rahanweyn. Mereka adalah salah satu kelompok etnis terbesar dan paling sulit dijangkau di dunia. Ada banyak klan dan suku yang berbeda di Somalia, dan menjadi bagian dari salah satunya itu penting sekaligus kompleks. Ketika imigran Somalia bertemu di negara-negara Barat, salah satu pertanyaan pertama mereka adalah, "Dari suku mana Anda berasal?" Pernikahan -- yang sering kali merupakan poligami -- menciptakan afiliasi dan loyalitas baru.

Rahanweyn (juga dikenal sebagai Digil-Mirifle berdasarkan dua kelompok utama mereka) adalah klan penting dan berpengaruh di Somalia. Mereka terdiri dari banyak subklan dan memiliki bahasa mereka sendiri, yaitu bahasa Maay. Rahanweyn berjuang melawan invasi kolonial dan membentuk sebuah partai politik.

Rahanweyn merupakan penganut Sunni. Somalia mengadopsi Islam sekitar abad ke-15. Meski demikian, identitas keluarga dan klan masih lebih penting daripada klaim Islam. Tarekat dan praktik sufi mistik pernah tersebar luas di kalangan Rahanweyn, tetapi fundamentalisme terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Kelompok fundamentalis memberikan bantuan keuangan kepada masyarakat miskin, tetapi juga merekrut orang untuk kelompok teroris seperti Al-Shabab.

POKOK DOA:

1. Doakan agar orang Somalia diaspora (yang tinggal di negara-negara lain - Red.) dapat mendengar tentang Yesus. (2 Korintus 5:18-20)
2. Untuk perdamaian dan kemakmuran di Somalia. Kelangsungan hidup adalah perhatian utama dari banyak orang Somalia yang dikelilingi oleh kelaparan dan perang. (Mazmur 106:4-5)
3. Kiranya ada keajaiban yang menjangkau Rahanweyn dengan kasih Tuhan. (Markus 16:20)

BONUS:

Renungan Visual "40 Hari Bersama Isa"

Hari 39 - "Invitation": https://jesusfilm.org/watch/40-days-with-jesus.html/day-39-invitation/indonesian-isa.html

Kontak: doa(at)sabda.org

Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org

Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org

Arsip: https://sabda.org/publikasi/40hari

(c) 2022 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"