Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Doa
CHAM BARAT DI KAMBOJA
Orang Cham Barat adalah kelompok suku muslim yang memiliki bahasa sendiri dan telah tinggal di Kamboja, yang mayoritas beragama Buddha, sejak abad ke-17. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai nelayan dan petani. Pada masa rezim Pol Pot tahun 1970-an, mereka mengalami penganiayaan berat, dan lebih dari sepertiga populasi mereka dibantai. Saat ini, jumlah mereka mencapai sekitar 600.000 orang.
Mei adalah seorang wanita Cham yang telah berusia lebih dari 80 tahun. Dia tinggal di sebuah desa kecil sekitar tiga jam dari Phnom Penh bersama anak-anak, cucu, dan cicitnya. Ketika menerima hadiah sebuah Perjanjian Baru dalam bahasa Cham dalam bentuk audio, rasa ingin tahu Mei tentang Injil mulai tumbuh. Dia pun mendalami kisah-kisah dalam Alkitab bersama dua orang percaya yang rutin mengunjungi desanya.
Suatu malam, Mei bermimpi melihat Yesus menghakimi orang-orang di bumi, dan mengutus mereka ke surga atau ke neraka. Penglihatan ini meyakinkannya bahwa Yesus adalah jalan, kebenaran, dan kehidupan.
Kini, Mei dengan penuh semangat membagikan imannya kepada siapa saja yang ditemuinya, baik keluarga maupun teman-temannya. Dua putrinya serta dua cicitnya kini ikut berdoa, makan, dan mempelajari kisah-kisah dari Alkitab bersamanya. Mereka membuka pertemuan ini bagi siapa saja yang ingin bergabung. Terkadang, suami dari anak-anaknya bergabung dengan mereka. Baru-baru ini, sekitar sepuluh orang lagi telah dibaptis dan menandai pertumbuhan komunitas kecil pengikut Kristus di antara orang Cham.
"Jika kamu tetap tinggal di dalam Aku dan perkataan-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu inginkan, dan itu akan dikabulkan bagimu." (Yohanes 15:7, AYT)
Kontak: doa@sabda.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa@hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa@hub.xc.org
Arsip: https://sabda.org/publikasi/40hari
(c) 2025 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"