Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
REVOLUSI ISLAM DI IRAN
1979 adalah tahun yang penting bagi Iran dan seluruh dunia muslim. Berbagai faktor, seperti ketidakadilan sosial yang hebat di negara itu, politik yang berorientasi barat, para pemimpin oposisi di pengasingan, dan pengaruh agama menyebabkan terjadinya pemberontakan. Ayatollah Khomeini yang berpengaruh kembali ke Iran dari pengasingannya di Prancis. Di sana, ia mengambil alih kepemimpinan revolusi dan mendirikan negara Islam Syiah. Monarki Persia digantikan oleh republik Islam.
Kebijakan baru teokrasi muslim mengarah pada pengucilan perempuan dan sensor media dan budaya. Perubahan ini juga menyebar ke banyak negara muslim di sekitarnya. Negara-negara Arab, seperti Mesir, menjadi lebih konservatif dan membatasi kebebasan warganya.
40 tahun setelah revolusi, banyak orang Iran yang berpendidikan meninggalkan negara itu. Mereka yang tinggal di sana tidak puas dengan situasinya. Situasi ekonomi tampaknya tanpa harapan, jumlah pecandu narkoba adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Banyak orang kecewa dengan Islam dan para pemimpinnya.
Revolusi Islam memengaruhi seluruh wilayah Timur Tengah dan dunia. Hampir 2000 tahun yang lalu, pesan Injil mengubah wilayah yang sama. Bisakah itu terjadi lagi?
KITA BERDOA
1. Dengan ucapan kerinduan dari Mazmur 63 untuk orang-orang yang menderita dari kondisi ekonomi dan sosial yang sulit.
2. Untuk revolusi baru, yaitu: perdamaian, stabilitas, dan kebebasan di Iran.
3. Supaya banyak orang di Iran yang beralih kepada Yesus, agar gerakan ini meluas ke negara-negara lain.