Feed aggregator

Roadshow AI-4-GOD! di PESAT Salatiga dan STT Simpson Ungaran

RSS Blog SABDA - Sen, 04/14/2025 - 10:00

Shalom, Sahabat SABDA! Bersyukur saya berkesempatan untuk mengikuti roadshow AI-4-GOD! area Joglosemar pada 7 Maret 2025. Ada dua tempat yang kami layani, yaitu Yayasan PESAT Salatiga dan STT Simpson Ungaran. Karena ada dua tempat, tim yang berangkat dibagi menjadi dua kelompok: Tim 1 terdiri dari Pak Max, Nehemia, dan Rian yang pergi ke STT Simpson, sedangkan Tim 2 ada Ibu Yulia, Elan, dan saya yang melayani di Yayasan PESAT Salatiga. Roadshow ini sangat berkesan bagi saya karena melihat antusias dari para peserta yang berasal dari berbagai generasi, baik yang masih muda maupun yang sudah lanjut usia.

Saat tiba di Yayasan PESAT Salatiga, kami menghadapi tantangan dalam hal teknis. Saat itu, listrik sempat mati tiga kali. Namun, bersyukur ketika sesi presentasi materi berlangsung, listrik sudah menyala kembali sehingga acara tetap berjalan lancar. Dalam roadshow ini, saya berperan sebagai admin, dan sebagai presentator untuk materi F.O.K.U.S. Ketika menyampaikan materi F.O.K.U.S., awalnya saya ingin mempercepat sesi ini karena khawatir waktu tidak mencukupi. Namun, ketika melakukan hands on, ternyata waktunya menjadi lebih lama dari yang diperkirakan. Peserta belajar menggunakan teknologi AI dengan rumus prompt F.O.K.U.S. dan mereka begitu antusias untuk sharing. Saya merasa sesi ini menjadi lebih hidup karena mereka aktif.

Jumlah peserta yang awalnya sekitar 20 orang, lambat laun bertambah dengan kehadiran peserta dari gereja lain sehingga menjadi lebih ramai dan semangat hehe. Ada satu hal menarik dari peserta di Yayasan PESAT Salatiga bahwa mereka sedang dilatih untuk menjangkau orang non-Kristen. Dari data yang ada, hanya 2% lulusan STT yang benar-benar terjun ke pelayanan misi, dan nantinya akan membangun jemaat baru. Karena itu, Yayasan PESAT ingin memperlengkapi mereka dengan lebih baik agar semakin siap dalam melayani. Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari proses ini. Bersyukur ada teknologi dan alat yang canggih untuk membantu pelayanan mereka.

Salah satu momen yang paling mengesankan adalah ketika Pak Agus, salah satu peserta, ikut sharing dalam sesi praktik membuat lagu rap dengan Suno. Bahkan, beliau ikut nge-rap saat membaca lirik lagunya. Setelah sesi berakhir, ada 1 bapak yang masih antusias untuk belajar terkait Suno dan Alkitab GPT sehingga saya mendampinginya sampai berhasil. Saya berharap para peserta dapat semakin diperlengkapi untuk melayani dan giat menjangkau jiwa bagi Kristus.

Terima kasih telah membaca tulisan ini. Silakan Sahabat SABDA mengakses arsip roadshow AI-4-GOD! di situs SABDA AI. Tuhan Yesus Memberkati.

Roadshow AI-4-GOD! di GKJ Samironobaru + Perkantas Yogyakarta

RSS Blog SABDA - Jum, 04/11/2025 - 10:00

Senang rasanya karena SABDA diundang untuk mengisi seminar Pengenalan AI di GKJ Samironobaru, Yogyakarta. Seminar ini merupakan bagian dari roadshow AI-4-GOD! area Joglosemar yang digiatkan oleh SABDA. Meski bertempat di GKJ Samironobaru, sebenarnya seminar ini diadakan oleh dua pihak yang lokasinya berdekatan, yaitu Perkantas Yogyakarta dan GKJ Samironobaru. Saya sangat bersyukur karena setelah beberapa kali berkomunikasi dengan Pak Johan Andreas (ketua Perkantas Yogyakarta) dan Pak Frans (perwakilan dari GKJ Samironobaru), akhirnya tercapai kesepakatan untuk pelaksanaan seminar ini, yaitu pada 22 Maret 2025, pkl. 17.00 – 20.00 WIB. Langsung saja ya, saya ceritakan tentang pelayanan kali ini.

Tim SABDA yang bertugas dalam roadshow kali ini ada Pak Max, Nehemia, Salomo, dan saya sendiri. Materi seminar yang kami sampaikan terdiri dari Apa Itu AI dan ManfaatnyaAI Prompting F.O.K.U.S.Biblical Foundation + Bahaya AIMetode AI Squared, serta AI dan Media (termasuk Alkitab GPT, BaDeNo). Bersyukur, sebanyak 27 peserta mengikuti seminar ini dengan antusias, mulai dari pemaparan materi hingga praktik langsung. Meski pesertanya terdiri dari anak muda hingga orang tua, bahkan lansia, setiap sesi tetap berlangsung dengan baik dan lancar karena peserta fokus menyimak materi dan memperhatikan instruksi dengan baik. Mereka juga aktif dan tidak ragu bertanya jika mengalami kesulitan. Bahkan, pada saat praktik menggunakan AI untuk belajar tentang doa, melakukan studi Alkitab, dan membuat lagu, mereka melakukannya dengan fun. Terlihat sekali ada kesungguhan untuk belajar yang terpancar dari cara mereka merespons dan beberapa peserta bisa dengan cepat mengikuti tahapannya dan hasilnya pun bagus. Puji Tuhan!

Pelajaran berharga yang saya dapatkan dari roadshow kali ini adalah tentang persiapan, relasi, dan sikap mau berbagi. Persiapan materi presentasi sangat menolong saya untuk melihat lebih mendalam lagi terkait AI, khususnya dilihat dari perspektif Alkitab dan kegunaannya untuk memuliakan Tuhan. Selain itu, relasi baru yang terjalin sebelum dan selama roadshow membuat hidup saya lebih bersemangat. Dan, yang terakhir, saya sangat senang bisa berbagi materi ini kepada semua peserta. Ketika menyampaikan materi Apa Itu AI +Manfaatnya dan Metode AI Squared, saya seperti berbicara kepada diri sendiri juga untuk terus menggunakan teknologi (dan perkembangannya) dengan bijaksana dan untuk memuliakan nama-Nya. Saya berharap semua peserta mendapat banyak pelajaran berharga tentang AI-4-GOD! agar dapat menggunakan AI bagi hormat dan kemuliaan nama-Nya. Amin! Sekian blog dari saya kali ini, jangan lelah bekerja di ladang Tuhan, termasuk di dunia digital — ladang Tuhan saat ini. Salam AI-4-GOD!

“Lent” pada Era Digital: Menemukan Kedekatan dengan Tuhan di Tengah Teknologi

RSS Blog SABDA - Sel, 04/08/2025 - 10:00

Lent selalu menjadi waktu yang istimewa bagi saya. Masa 40 hari sebelum Paskah ini bukan hanya tentang berpuasa atau sekadar tradisi, tetapi juga tentang waktu refleksi dan kedekatan dengan Tuhan. Namun, pada era digital/AI ini, tantangannya semakin besar. Notifikasi yang sering bermunculan, kebiasaan scrolling media sosial, dan kesibukan sehari-hari sering membuat momen refleksi spiritual terasa semakin sulit dilakukan.

Ketika mengikuti seminar #AITalksAI dan Lent, saya mendapat banyak wawasan baru. Salah satu poin yang sangat mengena adalah bagaimana teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, teknologi, termasuk AI, dapat menjadi alat yang luar biasa untuk mendukung pertumbuhan iman. Namun, di sisi lain, jika kita tidak bijaksana dalam menggunakannya, teknologi bisa menjauhkan kita dari Tuhan; menggantikan waktu-waktu berharga yang seharusnya kita gunakan untuk berdoa; membaca firman; dan bersekutu dengan-Nya.

Salah satu konsep menarik yang dibahas dalam acara ini adalah digital fasting (puasa digital). Sejujurnya, ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Saya sering merasa sulit untuk benar-benar lepas dari ponsel, terutama karena pekerjaan dan interaksi sosial banyak dilakukan secara digital. Meski begitu, sempat terpikir juga, “Bagaimana mungkin saya bisa mendekat kepada Tuhan jika saya terus-menerus terganggu oleh layar di depan saya?”

Saya pun mencoba mempraktikkan puasa digital dengan cara sederhana: menonaktifkan notifikasi, membatasi penggunaan media sosial, dan menyediakan waktu khusus untuk berdoa tanpa gangguan teknologi. Hasilnya sungguh mengejutkan. Puji Tuhan! Dalam ketenangan itu, saya merasa lebih mampu merenungkan firman Tuhan dengan lebih dalam. Saya sadar kalau selama ini sering membiarkan teknologi mengambil alih waktu-waktu terbaik saya, yang seharusnya bisa dipakai untuk bertumbuh dalam iman.

Oh ya, saya juga belajar bahwa teknologi bisa menjadi alat yang sangat membantu jika digunakan dengan bijak. Salah satu contoh yang menarik adalah penggunaan BaDeNo (Baca, Dengar, Nonton) yang membantu saya dalam membaca Alkitab secara lebih interaktif. Saya juga mencoba menggunakan Alkitab GPT, dan ternyata AI ini dapat membantu saya memahami ayat-ayat Alkitab dengan lebih mendalam serta memberikan refleksi yang menarik. Saya pun menyadari bahwa bukan teknologinya yang salah, tetapi bagaimana saya menggunakannya yang menentukan dampaknya dalam kehidupan rohani saya.

Pelajaran paling mengena yang saya dapat dari seminar ini adalah pentingnya keseimbangan antara disiplin rohani dan penggunaan teknologi. AI dan digital tools bisa sangat membantu, tetapi saya harus bijaksana dalam menggunakannya. Saya juga belajar bahwa relasi dengan Tuhan bukanlah sesuatu yang bisa digantikan oleh teknologi. Meski AI bisa memberikan tafsiran Alkitab dan menjawab pertanyaan, tetapi pengalaman pribadi berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa dan merenungkan firman-Nya secara pribadi tetap tidak bisa tergantikan.

Masa Lent ini memberi saya kesempatan untuk kembali menata ulang prioritas saya. Saya ingin lebih bijaksana dalam menggunakan teknologi dan memanfaatkannya untuk bertumbuh dalam iman. Saya juga perlu menetapkan batasan agar teknologi tidak menjadi hambatan dalam perjalanan rohani saya. Saya ingin menggunakan waktu ini untuk semakin dekat dengan Tuhan, bukan hanya dengan cara-cara tradisional, tetapi juga dengan memanfaatkan teknologi secara bijaksana.

Bagaimana dengan Sahabat SABDA? Apakah Sahabat SABDA punya pengalaman terkait teknologi yang terkadang mengganggu waktu refleksi rohani Anda? Atau, justru Sahabat SABDA sudah menemukan cara untuk memanfaatkannya demi pertumbuhan iman? Mari jadikan masa Lent ini sebagai waktu untuk merenungkan hubungan kita dengan Tuhan, mengurangi distraksi, dan menemukan makna sejati dalam persiapan menuju Paskah. Yuk, jangan lewatkan simak arsip video #AITalksAI dan Lent!

Mendapat Banyak Berkat Melalui Kelas “Identitasku Dalam Kristus”

RSS Blog SABDA - Kam, 04/03/2025 - 10:00

Shalom, Sahabat SABDA! Saya bersyukur karena kelas Identitasku Dalam Kristus (IDK) yang diselenggarakan oleh Yayasan Lembaga SABDA berjalan baik pada 13 – 18 Februari 2025. Kelas ini menjadi kesempatan berharga bagi para peserta untuk memperoleh pemahaman yang benar tentang identitas diri sesuai dengan kacamata Alkitab. Kelas IDK terdiri dari lima pelajaran utama:
1. Pengertian Identitas
2. Identitas dalam Kristus
3. Yang Lama dan yang Baru
4. Pemulihan dari Kerusakan
5. Kuasa Identitas

Dari total 65 peserta, 55 peserta berhasil menyelesaikan kelas dengan baik. Puji Tuhan! Ada tiga kelas yang berlangsung kali ini (IDK 1, IDK 2, IDK 3) yang dipandu oleh moderator dan admin yang bertugas untuk memastikan diskusi berjalan dengan lancar. Saya bertugas sebagai admin di kelas IDK 3, bersama Sdr. Rei sebagai moderator. Secara keseluruhan, dinamika diskusi berlangsung dengan baik. Banyak peserta aktif dan responsif dalam menjawab serta menanggapi diskusi. Meski demikian, masih ada beberapa peserta yang kurang aktif dan perlu diingatkan secara ekstra. Menariknya, saking serunya berdiskusi, kadang peserta kebablasan membahas materi dari pelajaran berikutnya. Inilah yang menunjukkan bahwa peserta antusias dan ingin belajar lebih dalam. Beberapa peserta juga menyoroti contoh tokoh dalam Alkitab yang mengalami krisis identitas.

Banyak berkat yang saya peroleh melalui kelas ini. Saya belajar bahwa krisis identitas sering terjadi akibat tekanan sosial, trauma, atau perubahan besar dalam hidup. Namun, identitas dalam Kristus memberikan dasar yang kokoh dan tujuan hidup yang sejati. Oleh karena itu, pertumbuhan rohani sangat diperlukan melalui pertobatan, doa, serta pengenalan akan Tuhan melalui firman-Nya. Identitas lama harus mati melalui proses pengudusan sehingga kita dapat hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Pemulihan terjadi ketika pola pikir yang salah digantikan dengan kebenaran Tuhan, dapat menangani emosi negatif, dan memiliki hati yang mau mengampuni. Percaya diri muncul dari identitas kita dalam Kristus, bukan dari kemampuan pribadi, sehingga kita dapat hidup sesuai kehendak-Nya.

Melalui kelas ini, saya berharap setiap peserta semakin memahami dan menghidupi identitas mereka dalam Kristus. Bagi Sahabat SABDA yang belum mengikuti kelas IDK, jangan khawatir .. hehe. Masih ada kesempatan untuk belajar dan menggali lebih dalam firman Tuhan melalui kelas-kelas MLC berikutnya. Kontak kami di 0821-3313-3315 dan follow media sosial sabda_mlc ya, biar nggak ketinggalan informasinya. Tuhan Yesus memberkati.

Komentar


Syndicate content