Bagaimana dengan Doa yang Tidak Dijawab?

Apa yang terjadi dengan semua doa yang bukan saja tidak "dijawab," tetapi hal-hal kemudian juga menjadi jauh lebih buruk dari yang pernah diantisipasi oleh siapa pun? Tentunya doa mendukung saya, menopang saya. Mungkin akan ada jawaban tak terduga untuk doa-doa ini, jawaban yang bahkan mungkin tidak saya sadari selama bertahun-tahun. Tetapi, doa-doa itu tidak sia-sia. Mereka tidak hilang. Saya tidak tahu ke mana mereka pergi, tapi saya percaya Tuhan memegang mereka, tangan yang diulurkan untuk menerima mereka seperti mutiara yang berharga.
- Madeleine L' Engle

Injil Lukas mencatat kata-kata Yesus: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah, dan kau akan menemukan, ketuklah, dan pintu akan dibukakan. Karena setiap orang yang meminta, menerima, dan setiap orang yang mencari, menemukan, dan setiap orang yang mengetuk pintu akan dibukakan." Tuhan selalu membuka pintu, bahkan jika itu bukan yang kita pilih. Pada saat yang sama kita tidak boleh melupakan kata-kata indah dari Kitab Suci: "Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi, jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya." Sungguh kata-kata yang luar biasa - dan begitu menguatkan di saat kita merasa Tuhan tidak mendengar kita!

Injil Matius mencatat kata-kata yang serupa dengan perkataan Yesus: "Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua itu akan ditambahkan kepadamu." Tentang janji ini CS Lewis menulis: "Kenyamanan yang tak terbatas adalah yang kedua; keperluan yang tak dapat ditawar adalah yang pertama. Tidak berdaya jika itu harus dilakukan dengan usaha Anda sendiri ... Tuhan yang harus melakukannya."

Ini adalah arah batin yang tak ternilai bagi kehidupan doa kita, karena kita terlalu mudah fokus pada keinginan pribadi kita, dan permohonan doa kita menjadi tidak signifikan ketika kita melihatnya dalam terang pentingnya Kerajaan Allah. Kierkegaard menulis, "Doa tidak mengubah Allah. Doa mengubah orang yang berdoa." Selebihnya, kita harus ingat pentingnya suara kecil yang tenang, berharganya batin yang teduh, dan perlunya hati yang mendengarkan. Karena tanpa ini, Dia tidak bisa mengubah kita.

Untuk memperjuangkan kerendahan hati yang lebih besar, akan selalu bermanfaat untuk memeriksa kehidupan pribadi kita dari hambatan apapun yang bisa menghalangi kehendak Allah menjadi kenyataan dalam hidup kita. Tetapi, untuk melakukan hal ini kita harus benar-benar percaya bahwa Dia adalah seorang hakim yang lebih baik dari apa yang kita butuhkan, karena Dia mengenal kita lebih baik daripada diri kita sendiri. Itu adalah inti dari kepercayaan: tidak hanya berharap, tapi mengetahui bahwa Allah mengetahui jawaban terbaik bagi kita.

Aku meminta kekuatan supaya aku dapat meraih;
Dia membuatku lemah lembut supaya aku taat.
Aku meminta kesehatan untuk melakukan hal-hal yang lebih besar;
Aku diberi anugerah supaya melakukan hal-hal yang lebih baik.
Aku meminta kekayaan untuk membuat diriku senang;
Aku diberi kemiskinan yang membuat aku bijaksana.
Aku meminta kekuasaan untuk mendapatkan pujian manusia;
Aku diberi kelemahan yang membuat aku merasa perlu Allah.
Aku meminta segala sesuatu untuk bisa menikmati hidup;
Aku diberi kehidupan supaya aku bisa menikmati segala sesuatu.
Aku tidak menerima apa-apa dari yang kuminta,
tetapi semua yang kuharapkan;
Doaku dijawab.
Anonim

Tidak ada doa yang naik ke surga yang tidak didengar dan dijawab. Kita mungkin tidak selalu melihat jawabannya - itu mungkin tidak jelas, atau kita mungkin telah kehilangan doa tersebut karena kita sedang mencarinya di tempat lain - tapi bukan berarti tidak ada. (t/Jing Jing)

Diterjemahkan dari:

Nama situs : Plough
Alamat URL : http://www.plough.com/en/articles/2010/september/what-about-unanswered-prayer
Judul artikel : What About Unanswered Prayer?
Penulis artikel : Johann Christoph Arnold
Tanggal akses : 4 Februari 2014

Komentar