Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Doa Bapa Kami adalah sebuah doa yang dapat digunakan di sepanjang musim. Akan tetapi, doa tersebut menghampiri kita dengan kepentingan pastoral yang istimewa selama masa Adven dan Natal.
Adven adalah masa yang dibangun di sekitar permohonan "datanglah kerajaan-Mu". Adven merupakan masa untuk mengangkat pandangan kita melampaui kecemasan sehari-hari dan kabar-kabar yang mengganggu untuk menyambut kedatangan kerajaan Allah sepenuhnya. Adven adalah masa bagi nyanyian Maria dan nubuatan Yesaya akan keindahan pengorbanan dan salam perdamaian.
Meskipun tidak menonjol dalam ibadah pada masa sekarang, Adven juga dibangun di sekitar permohonan "janganlah membawa kami ke dalam pencobaan". Itu merupakan masa untuk menyiapkan "hari Tuhan," hari datangnya api pemurnian, di mana "... Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya" (Mal. 3:1). Dihadapkan pada kemungkinan masa kini, anak-anak Allah tidak bergantung pada kekuatannya sendiri, tetapi menaruh kepercayaan mereka secara penuh dalam Dia yang datang untuk menyelamatkan.
Bahkan, setiap permohonan dalam Doa Bapa Kami memiliki keutamaan dan keindahan ketika ditafsirkan dalam terang kedatangan Tuhan kita. Yesus, Anak Allah, adalah Pribadi yang mengajarkan kita untuk berdoa "Bapa Kami." Dalam kehadiran Yesus, kita merasakan bahwa pengudusan nama Allah dan melakukan kehendak Allah merupakan masalah ketaatan yang nyata. Dalam Yesus, kita tidak hanya melihat-Nya sebagai satu-satunya Pribadi yang menyediakan makanan bagi orang banyak, melainkan juga 'Santapan Kehidupan Kita'. Dalam Yesus, kita menemukan Pribadi yang menuliskan pengampunan bagi kita, serta Pribadi yang memungkinkan kita untuk mengampuni orang lain. Sungguh, Kristus ini adalah Raja Kemuliaan.
Semua ini dimungkinkan karena misteri inkarnasi. Firman menjadi manusia. Bumi diliputi keindahan surgawi. Dalam kata-kata Richard Crashaw: "Surga ada di bumi, dan Allah ada dalam manusia " Seiring dengan inkarnasi, Doa Bapa Kami seakan-akan menempatkan kita berhadapan dengan sumbu vertikal yang besar antara langit dan bumi. Kita berdoa agar kehendak Allah akan terjadi "di bumi seperti di surga." Kita berdoa agar Allah di surga akan memberi kita makanan sehari-hari. Kita memulai dengan menguduskan nama Allah dan mengakhiri dengan memuji kekuasaan dan kemuliaan Allah.
Hal surgawi inilah yang memberi kita jeda khusus di Amerika Utara pada saat ini. Penulis Dallas Willard dan N.T. Wright menunjukkan bahwa kebingungan yang tidak perlu tentang surga merupakan sumber kecemasan rohani kita yang paling penting. Kita sering kali hidup, bekerja, dan beribadah seolah-olah surga amat jauh, meskipun Alkitab mengajarkan bahwa Yesus menembus batasan langit dan bumi dalam kedatangan-Nya, dan bahwa Roh Allah serta doa-doa dan puji-pujian kita selama ini selalu menembus batas tersebut. Sejauh penyakit-penyakit rohani disadari keberadaannya, masa Adven dan Doa Bapa Kami mungkin merupakan persatuan paling strategis yang bisa kita temukan.
Semoga Roh Allah menguatkan kita semua di masa Adven ini, sehingga nyatalah kata-kata Thomas Troeger dalam nyanyian gerejanya ini, "ketika kita menaikkan doa Yesus, hati kita akan terisi oleh kasih karunia." (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dari:
Nama Situs | : | Calvin Institute of Christian worship |
Alamat URL | : | http://worship.calvin.edu/resources/resource-library/praying-the-lord-s-prayer-during-advent-john-witvliet/ |
Judul asli artikel | : | Praying the Lord's Prayer During Advent |
Penulis artikel | : | John D. Witvliet |
Tanggal Akses | : | 24 November 2014 |