Merayakan 30 tahun
melayani bersama
"Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Matius 21:22)
Sekalipun doa Anda selama ini jarang dan tidak teratur, namun berkat Allah tetap besar dan melimpah. Anda telah berdoa dengan tekun pada saat-saat yang sulit, tetapi setelah Allah menolong, di manakah doa Anda yang tekun itu? Pada saat menghadapi masalah, Anda menghampiri takhta-Nya dengan segenap kekuatan. Lalu saat Anda mengalami kesejahteraan, Anda tidak bisa seketika berhenti menaikkan permohonan. Tetapi doa Anda pada masa ini kurang sungguh-sungguh dibandingkan doa yang diperas keluar dari jiwa Anda oleh tangan kasar penderitaan. Namun demikian, meskipun Anda sudah tidak berdoa seperti sebelumnya, Allah tidak pernah berhenti mencurahkan berkat.
Saya kagum dengan Tuhan yang menghargai permintaan yang terus-menerus, sekalipun permintaan itu tidak sungguh-sungguh dan timbul tenggelam sesuai keadaan. Oh, sungguh Dia adalah Allah yang baik. Dia mendengar doa orang-orang yang datang kepada-Nya hanya karena kebutuhan, yang sering mengabaikan Dia setelah menerima berkat-Nya. Juga orang-orang yang mendekat kepada-Nya pada saat-saat terpaksa, dan selalu lupa untuk datang kepada-Nya ketika berkelimpahan berkat dan mengalami sedikit penderitaan. Perhatikanlah doa-doa Anda sekali lagi dari sisi yang berbeda. Betapa seringnya kita berdoa demikian! Anda dan saya menghampiri takhta anugerah dan meminta Allah memberkati kita. Tetapi, kita tidak sepenuhnya percaya bahwa Dia akan benar-benar mengabulkan doa kita.
Dia berkata, "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Matius 21:22) Oh, rasanya saya ingin memukul diri sendiri karena terlalu sering meragukan Allah di dalam doa-doa saya!
Diambil dari:
Judul asli buku | : | Quiet Times With Charles Spurgeon |
Judul buku terjemahan | : | Waktu Teduh Bersama Charles Spurgeon |
Judul artikel | : | Doa dalam Kesejahteraan |
Penulis | : | Charles Spurgeon |
Penerjemah | : | Haniel Eko N |
Penerbit | : | Gloria Graffa, Yogyakarta 2004 |
Halaman | : | 66 |