Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Roh Kudus sangat memuji Raja Hizkia, Roh Kudus menyatakan bahwa imannya kepada Allah lebih besar dari raja mana pun baik yang sesudah maupun yang sebelumnya tidak ada lagi yang sama seperti dia (2 Raja-raja 18:5).
Juru minuman agung telah menyampaikan pidato hujatan Sanherib kepada anak-anak Israel yang sedang berkumpul di tembok kota (2 Raja-raja 19:10-13). Berita ini ditunjukkan kepada Hizkia, yang memerintahkan rakyatnya agar berdiam diri (2 Raja-raja 18:36). Para pegawai raja Hizkia pergi menemui Nabi Yesaya, memintanya untuk berdoa supaya Tuhan mau melindungi mereka dari ancaman Sanherib. Yesaya menyampaikan firman Tuhan kepada raja (2 Raja-raja 19:6,7) yang bunyinya menjamin keselamatan mereka.
Walaupun begitu, Hizkia mengambil surat itu untuk dibawa ke rumah Tuhan dan membentangkan surat itu dihadapan Tuhan dan ia memanjatkan doanya yang luar biasa dan agung. Yesaya menyampaikan jawaban Allah atas doa Hizkia. Hal ini mungkin merupakan jawaban doa yang paling panjang dan paling lengkap yang ada di dalam Alkitab (2 Raja-raja 19:20-34).
Allah Israel dihujat dan dihina. Malam itu juga keluarlah Malaikat Tuhan, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu anggota pasukan Sanherib. Kehormatan Allah berada dalam bahaya dan Ia mempertahankan kehormatan-Nya itu. Doa Hizkia berbunyi, "Ya Tuhan, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi."
Kejadian ini memperlihatkan keampuhan dan kuasa doa. Doa Hizkia memperlihatkan suatu peperangan antara Allah dan Iblis, antara surga dan neraka. Kejadian ini juga menunjukkan bahwa "tempat-tempat yang paling sukar dan saat-saat yang paling mengerikan tidak perlu mengecilkan hati kita, tetapi dapat memberi kesempatan untuk memperlihatkan iman yang paling tinggi dan kehidupan yang paling agung" (Dr. A.B. Simpson). Iman Hizkia menghubungkan kelemahannya dengan kuasa Allah.