Selamat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
https://natal.sabda.org
Suatu pembacaan yang teliti dari kedua doa ini menunjukkan bahwa kepribadian mereka amat berbeda, seperti siang dan malam.
Orang Farisi mengatakan kepada Allah bahwa ia seorang yang sangat baik; pemungut cukai mengatakan bahwa ia seorang yang berdosa.
Orang Farisi menuduh pemungut cukai tentang dosa-dosa yang tidak dilakukan orang Farisi itu; pemungut cukai tidak menuduh siapa pun juga.
Orang Farisi membanggakan kebenarannya; pemungut cukai tidak membanggakan apa-apa.
Orang Farisi ingin dilihat orang ketika sedang berdoa; pemungut cukai berdiri jauh-jauh, memukuli dadanya ketika ia berdoa.
Orang Farisi berpendapat bahwa ia tidak memerlukan apa-apa; pemungut cukai tahu bahwa ia memerlukan pengampunan.
Orang Farisi berpendapat orang lain berdosa; pemungut cukai mengakui, "aku orang berdosa ini." Orang Yunani menekankan kata "ini."
Orang Farisi tidak memohon belas kasihan; pemungut cukai memohon belas kasihan.
Doa orang Farisi tidak ada pertobatan dan pengakuan dosa; doa pemungut cukai mencakup kedua-duanya.
Orang Farisi tidak dibenarkan; pemungut cukai dibenarkan, ia berada di hadapan hadirat Allah dalam keadaan sudah diampuni. Dibenarkan berarti dosanya diampuni.
Orang Farisi tidak memperoleh jawaban; pemungut cukai memperoleh jawaban atas doanya.
Orang Farisi direndahkan; pemungut cukai dimuliakan.
Perbedaan antara kedua doa ini akan mengajar kita cara yang paling baik untuk berdoa. Doa manakah yang Anda pergunakan? Doa manakah yang saya pergunakan?