Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Doa
Suatu pembacaan yang teliti dari kedua doa ini menunjukkan bahwa kepribadian mereka amat berbeda, seperti siang dan malam.
Orang Farisi mengatakan kepada Allah bahwa ia seorang yang sangat baik; pemungut cukai mengatakan bahwa ia seorang yang berdosa.
Orang Farisi menuduh pemungut cukai tentang dosa-dosa yang tidak dilakukan orang Farisi itu; pemungut cukai tidak menuduh siapa pun juga.
Orang Farisi membanggakan kebenarannya; pemungut cukai tidak membanggakan apa-apa.
Orang Farisi ingin dilihat orang ketika sedang berdoa; pemungut cukai berdiri jauh-jauh, memukuli dadanya ketika ia berdoa.
Orang Farisi berpendapat bahwa ia tidak memerlukan apa-apa; pemungut cukai tahu bahwa ia memerlukan pengampunan.
Orang Farisi berpendapat orang lain berdosa; pemungut cukai mengakui, "aku orang berdosa ini." Orang Yunani menekankan kata "ini."
Orang Farisi tidak memohon belas kasihan; pemungut cukai memohon belas kasihan.
Doa orang Farisi tidak ada pertobatan dan pengakuan dosa; doa pemungut cukai mencakup kedua-duanya.
Orang Farisi tidak dibenarkan; pemungut cukai dibenarkan, ia berada di hadapan hadirat Allah dalam keadaan sudah diampuni. Dibenarkan berarti dosanya diampuni.
Orang Farisi tidak memperoleh jawaban; pemungut cukai memperoleh jawaban atas doanya.
Orang Farisi direndahkan; pemungut cukai dimuliakan.
Perbedaan antara kedua doa ini akan mengajar kita cara yang paling baik untuk berdoa. Doa manakah yang Anda pergunakan? Doa manakah yang saya pergunakan?