Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Apa yang telah dilihat dan didengar orang-orang Galilea tentang pelayanan Yeus di Yudea dan mujizat di Kana telah membuat Yesus mempunyai reputasi sebagai seorang penyembuh dan pembuat mujizat. Kepercayaan orang-orang Galilea terhadap Yesus lebih didasarkan atas mujizat-mujizat yang dilakukan-Nya daripada atas pribadi-Nya. Oleh sebab itu, Yesus berkata kepada kepada pegawai istana itu, "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya" (Yohanes 4:48). Perkataan ini menusuk hati pegawai istana yang sedang sedih karena anaknya hampir mati. Sewaktu-waktu hambanya mungkin datang dan memberitakan kematian anaknya.
Dalam keputusasaan dan dengan iman ia berkata kepada Yesus, "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati" (Yohanes 4:49). Orang dapat mendengar nada kesedihan dalam suaranya, merasakan kepedihan hatinya, dan mengerti pengharapannya. Hatinya menangis karena putus asa. Keputusasaan dan kepedihannya melahirkan doa kita.
Yesus tidak mau dianggap sebagai pembuat mujizat sementara pengajaran-Nya ditolak. Tangisan dengan iman dari pegawai istana yang putus asa, "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati," menunjukkan imannya kepada Yesus, yang berkata, "Pergilah, anakmu hidup!" Pegawai istana itu tahu bahwa ada kuasa dalam perkataan Yesus Kristus. Yesus menguji iman pegawai istana itu dengan tidak pergi bersama-sama dia. Yesus ingin mengangkat iman pegawai istana itu dan seluruh isi rumahnya percaya kepada Tuhan Yesus.