Publikasi e-Doa, e-Doa Juli, Volume 2012, No. 59

Berdoa Bagi Kota
EDITORIAL

Berdoa Bagi Kota

Shalom,

Mengenali musuh dan strategi mereka dalam sebuah peperangan merupakan salah satu kunci memenangkan peperangan tersebut. Berperang secara membabi buta hanya akan melukai kawan di medan perang, yang berarti mengurangi kekuatan sendiri. Peperangan melawan bangsa Amalek dalam Keluaran 17 menunjukkan bagaimana Musa mengenali musuhnya yang sebenarnya dengan baik, dan sekaligus mengetahui cara mengatasi musuh itu. Alkitab menjelaskan bahwa lawan kita yang sesungguhnya adalah iblis, dan ia adalah musuh yang berpengalaman dan ahli dalam strategi perang. Anak-anak Tuhan tidak boleh meremehkan musuh ini, tetapi juga tidak boleh terpesona dengan kekuatannya. Kabar baiknya, strategi perangnya itu bukan tak terkalahkan. Musa sudah membuktikannya. Dalam sajian kali ini, kita akan belajar melihat peperangan yang terus berlangsung itu, mengenali strategi musuh, dan mengalahkan mereka. Selamat membaca.

Redaksi Tamu e-Doa,
Berlian Sri Marmadi

ARTIKEL DOA

Menduduki Kota-Kota Musuh

Menduduki kota-kota musuh memang tampak tidak biasa untuk menjadi judul artikel tentang doa syafaat. Janji besar ini diberikan kepada Abraham untuk keturunannya (Kejadian 22:17-18). Kita -- gereja adalah keturunan spiritual Abraham. Jadi, janji menduduki kota-kota musuh juga diperuntukkan bagi kita. Gerbang-gerbang neraka tidak akan bertahan di hadapan gereja yang sedang berdoa.  ... selengkapnya »

Berdoa Bagi Gembala

Gembala Anda membutuhkan Anda? Ya! Gembala memiliki tanggung jawab yang besar dan berat. Mereka juga memunyai godaan yang besar dan berat. Selain itu, para pemimpin merupakan target penyerangan dari kuasa kegelapan, karena jika gembala jatuh, maka seluruh kawanan domba akan kacau. Untuk itulah, para pemimpin memerlukan perlindungan doa khusus. Doakan para pemimpin denominasi, para gembala gereja lokal, utusan Injil, dan pekerja-pekerja di ladang-Nya.  ... selengkapnya »

KESAKSIAN DOA

Mengatasi Kesunyian

Salah satu masalah terbesar bagi seorang pejuang bawah tanah adalah bagaimana mengisi kesunyiannya. Kami sama sekali tidak memunyai buku-buku. Tidak hanya tidak ada Alkitab, tetapi juga buku-buku, secarik kertas, dan pensil. Kami tidak pernah mendengar suara dan di sana tidak ada apa pun yang dapat menarik perhatian kami. Kami melihat pada tembok-tembok, hanya itu. Normalnya, seseorang dengan pikiran di bawah keadaan seperti itu akan menjadi gila. Aku dapat mengatakan kepadamu dari pengalamanku sendiri, bagaimana aku menghindar menjadi gila, tetapi ini terlebih dahulu harus mempersiapkan diri dengan latihan kehidupan rohani.  ... selengkapnya »

Komentar