Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Musa memiliki kesetiaan dan kelemahlembutan, dua sifat yang menyenangkan hati Allah. Alkitab menyatakan dalam Bilangan 12:3 tentang Musa, "Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi." Musa hidup dan bersekutu dengan Allah tidak seperti orang lain yang dicatat di Perjanjian Lama. Kata-kata yang digunakan Allah untuk menggambarkan Musa adalah yang paling menunjukkan penghargaan yang tinggi. "Lalu berfirmanlah Ia: 'Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?'" (Bilangan 12:6-8)
Allah, bersama dengan Musa, menghadapi sungut-sungut yang tidak henti-hentinya dari bangsa Israel. Dimulai dengan tidak adanya air, sebagaimana ditunjukkan di dalam kitab Keluaran, dan berlanjut di sepanjang hidup Musa. Meskipun pergumulan terus ada, Musa tetap menjalaninya dengan kuat sampai akhir dan tidak menyerah. Setelah berbondong-bondong keluar dari Mesir, Musa dan bangsa Israel mendekati mata air yang disebut Mara, tetapi airnya tidak bisa diminum. "Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: Apakah yang akan kami minum?" (Keluaran 15:24)
Musa Berdoa dan Allah Mengabulkan
"Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka." (Keluaran 15:25)
Tidak ada air saat mereka berkemah di Rafidim, dan bangsa Israel sekali lagi segera menjadi panik. "Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum. Tetapi Musa berkata kepada mereka: Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN? Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?" (Keluaran 17:2-3)
Doa Musa
"Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!"(Keluaran 17:4)
Jawaban Allah kepada Musa
"Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 'Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah. Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum.' Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel." (Keluaran 17:5-6)
Dalam Bilangan 11, Allah berbicara tentang mendengar sungut-sungut bangsa itu yang terus-menerus dan menjadi marah. Api merajalela di perkemahan dan bangsa itu sekali lagi berteriak kepada Musa. Musa berdoa dan api itu padam, tetapi sebagaimana ditunjukkan di ayat 10, Musa mendengar bangsa itu masih menangis dan bersungut-sungut. Mereka tidak suka makanannya; mereka ingin makan daging. Sekali lagi, dia dan Tuhan tidak senang. Musa putus asa dan begitu kewalahan sampai-sampai dia ingin mati, berdoa kepada Tuhan.
Musa Berdoa di Tengah Keputusasaan
"Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: 'Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia di mata-Mu sehingga Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? Akukah yang mengandung seluruh bangsa ini atau akukah yang melahirkannya, sehingga Engkau berkata kepadaku: Pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu, berjalan ke tanah yang Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangnya? Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan. Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja, jika aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, supaya aku tidak harus melihat celakaku.'" (Bilangan 11:11-15)
Jawaban Allah kepada Musa
"Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 'Kumpulkanlah di hadapan-Ku dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kauketahui menjadi tua-tua bangsa dan pengatur pasukannya, kemudian bawalah mereka ke Kemah Pertemuan, supaya mereka berdiri di sana bersama-sama dengan engkau. Maka Aku akan turun dan berbicara dengan engkau di sana, lalu sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka, maka mereka bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya. Tetapi kepada bangsa itu haruslah kaukatakan: Kuduskanlah dirimu untuk besok, maka kamu akan makan daging; sebab kamu telah menangis di hadapan TUHAN dengan berkata: Siapakah yang akan memberi kami makan daging? Begitu baik keadaan kita di Mesir, bukan? –- TUHAN akan memberi kamu daging untuk dimakan. Bukan hanya satu hari kamu akan memakannya, bukan dua hari, bukan lima hari, bukan sepuluh hari, bukan dua puluh hari, tetapi genap sebulan lamanya, sampai keluar dari dalam hidungmu dan sampai kamu muak – karena kamu telah menolak TUHAN yang ada di tengah-tengah kamu dan menangis di hadapan-Nya dengan berkata: Untuk apakah kita keluar dari Mesir?'" (Bilangan 11:16-20)
Musa Berdoa Lagi
"Tetapi kata Musa: 'Bangsa yang ada bersamaku ini berjumlah enam ratus ribu orang berjalan kaki, namun Engkau berfirman: Daging akan Kuberikan kepada mereka, dan genap sebulan lamanya mereka akan memakannya! Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup? Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup?'" (Bilangan 11:21-22)
Jawaban Allah
"Tetapi TUHAN menjawab Musa: 'Masakan kuasa TUHAN akan kurang untuk melakukan itu? Sekarang engkau akan melihat apakah firman-Ku terjadi kepadamu atau tidak!'" (Bilangan 11:23)
Musa melakukan perintah Tuhan untuk mengumpulkan tujuh puluh tua-tua. Tuhan menampakkan diri dalam awan dan mengambil sebagian dari Roh yang ada pada Musa untuk ditaruh di atas tujuh puluh tua-tua untuk membantu Musa dalam pekerjaannya. Tuhan membuat angin bertiup dengan kencang, yang membawa burung-burung puyuh dari sebelah laut jatuh ke tempat perkemahan. Bangsa itu makan daging seperti yang Allah janjikan.
Musa adalah seseorang yang tahu bagaimana berbicara kepada Allah. Dia tidak takut untuk mengatakan apa yang dirasakannya dan apa masalahnya. Dari doa-doa ini, kita menemukan bahwa Musa berbicara kepada Allah seakan-akan Dia adalah seorang teman. (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari | ||
Nama situs | : | Raining Truth Prayer |
Alamat situs | : | http://rainingtruthprayer.blogspot.co.id/2011/05/moses-prayer.html |
Judul asli artikel | : | Moses' Prayer |
Penulis artikel | : | Raining Truth |
Tanggal akses | : | 15 November 2017 |