Ketika ayah Sarah dipenjarakan saat dia masih remaja, dia memberontak terhadap keluarganya. Namun, hidupnya berubah saat dia tinggal di Timothy's Crib, sebuah rumah singgah orang percaya untuk anak muda yang dijalankan oleh seorang pendeta dengan dukungan dari Open Doors. Di sana, Sarah menjadi percaya kepada Yesus -- keputusan yang dibenci oleh keluarganya yang "M". "Keluarga saya sendiri menjadi musuh saya sendiri," kenangnya.

Setelah banyak berdoa pada malam Natal yang istimewa, saudara perempuan dan ibu Sarah juga menjadi percaya. "Itu adalah hadiah terbesar yang dapat saya terima," katanya.