Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Bayangkan apa yang akan dialami para murid-murid Yesus jika pada akhir pekerjaan-Nya di bumi, Yesus Kristus tiba-tiba menghilang, mengabaikan hal yang paling ditakutkan dalam peradaban manusia -- maut. Mungkin tiba-tiba firman-Nya hanya akan menjadi sekadar kata-kata tidak berarti, dan makna agung dari pengorbanan-Nya di kayu salib mungkin hilang. Semua hal yang dilakukan-Nya, selain kematian-Nya, mungkin akan membuat firman-Nya dianggap palsu, sedangkan Tuhan tidak memberikan segala sesuatu yang palsu kepada kita. ... selengkapnya »
Pengenalan Masalah
Kristus sendiri yang memberitahukan kepada kita maksud kedatangan-Nya di dunia ini. Ia berkata, "Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." (Lukas 19:10) Dalam kesempatan yang lain, Ia berkata bahwa Anak Manusia datang "untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45) ... selengkapnya »
Allah Anak Pelaku Penebusan Kita
Karena Allah Anak dengan penuh kerelaan melakukan apa yang telah direncanakan oleh Bapa, kita dapat mengatakan bahwa Ia juga adalah pelaku penebusan kita. Yesus berkata: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34) Ada 3 cara yang di dalamnya Kristus menunjukkan kerelaan-Nya menjadi pelaku penebusan: ... selengkapnya »
Dari abad ke abad, terjadi banyak perdebatan mengenai kematian Kristus. Namun, kita tidak boleh mengabaikan keunikan kematian-Nya -- ini adalah inti pernyataan iman orang Kristen. ... selengkapnya »
Ketika Maria berdiri di kubur yang kosong sambil menangis, Yesus berdiri di dekat situ. Anehnya, dia tidak mengenali-Nya. Apakah karena dia menangis terisak-isak sehingga pandangan matanya kabur; atau matanya 'dihalangi" seperti mata kedua murid yang sedang berjalan ke Emaus dan tidak mengenalinya (Lukas 24:31). Kristus berpakaian sedemikian rupa sehingga dia tidak mengenalinya lagi? Maria mengira dia sedang berbicara dengan penunggu taman di kuburan milik Yusuf. Ada satu butir yang selalu menarik perhatian saya dalam cerita ini -- mengenai pakaian Yesus. ... selengkapnya »
Jumat Agung merupakan peringatan kematian Tuhan Yesus Kristus, dan saat mencekam menjelang kematian-Nya. Dia mengasihi kita semua karena kasih-Nya bagi dunia ini, Ia rela meninggalkan takhta suci-Nya dan datang ke dunia ini. Siapa yang menerima dan percaya kepada-Nya akan diselamatkan, memperoleh kehidupan kekal (Yohanes 3:16). Tetapi hal ini tidak berhenti hanya sampai di situ saja. Menjadi pengikut Yesus berarti kita harus melakukan apa saja yang menjadi kehendak-Nya. Yesus menjalani penderitaan-Nya dengan sangat taat dan tenang sampai Ia mati di atas kayu salib. Pertanyaannya, apakah kita sudah merenungkan betapa dahsyatnya penderitaan Yesus ini? Kalau kita menderita di dunia ini, hal itu belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan penderitaan Yesus. Sebelum mati, Yesus memikul salib dan hal ini memberikan arti bagi hidup kita bahwa kita harus menghadapi berbagai pergumulan dan tantangan dalam hidup ini, namun percayalah bersama dengan Dia kita akan mampu melewati semuanya itu. ... selengkapnya »
Kisah kebangkitan dalam Injil Yohanes mencakup dua tema: iman dan cinta. Agar kita bisa memercayai peristiwa kebangkitan, dibutuhkan iman karena kebangkitan adalah suatu misteri. Dalam kamus Webster, "misteri" diartikan sebagai suatu teka-teki yang sulit dijelaskan, sesuatu yang mendatangkan rasa takjub, yang membuat seseorang berdiri terpaku di hadapannya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Dalam peristiwa kebangkitan, kita juga mengalami semua yang dilukiskan kamus Webster untuk sebuah misteri. Kebangkitan itu hanya dapat dipahami dalam konteks iman karena tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang bisa membantu kita memahami kebangkitan sesosok tubuh tak bernyawa. Kesedihan dan keputusasaan yang disebabkan peristiwa kematian telah diatasi oleh sebuah janji mengenai kehidupan kekal, yang hanya dapat dipahami dengan iman. ... selengkapnya »
Seperti hubungan dalam pernikahan, hubungan kita dengan Tuhan perlu senantiasa dipelihara. Walaupun doa merupakan sarana komunikasi di mana hubungan kita dengan Tuhan dikembangkan, banyak orang bergumul untuk memelihara kehidupan doa yang konstan. ... selengkapnya »
Mempunyai rekan doa adalah suatu cara yang indah untuk bertumbuh di dalam Tuhan," demikian kesaksian seorang aktivis pelayanan mahasiswa. Kenyataan ini memang telah terbukti dalam pengalaman mereka yang mempraktikkannya. Jika dua atau tiga orang Kristen rindu dan rela meluangkan waktu untuk bersama-sama menghampiri Allah dalam doa, serta berjanji untuk setia hadir secara teratur, maka mereka dapat menjadi rekan doa dan memulai suatu persahabatan doa. Persekutuan dalam doa antara dua tiga orang ini merupakan suatu cara yang efektif untuk belajar tentang apa artinya saling mendukung, memberi dorongan, menanggung beban, melayani, dan bertumbuh di dalam Tuhan. Anda akan merasakan betapa besarnya kuasa doa itu untuk seluruh jemaat atau persekutuan Kristen Anda. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, agar persahabatan doa ini berhasil. ... selengkapnya »
Mereka yang Berdoa Mengubah Dunia
Sekalipun secara teologis kita yakin bahwa Allah bekerja melalui doa, akan bermanfaat bila kita melihat teladan-teladan dari orang-orang yang telah berdoa. Teladan dari Nehemia, Hudson Taylor, Jim Eliot, dan orang-orang Kristen yang dibunuh di RRC, seharusnya mendorong kita untuk berdoa! ... selengkapnya »