Doa Nabi yang Menangis (Ratapan 3:55-66)

Ayat-ayat ini merupakan salah satu dari sajak-sajak yang paling indah dalam Perjanjian Lama. Yerusalem digambarkan sebagai seorang nabi yang sedang menangis, meratapi hukuman Allah.

Dalam bagian pertama dari pasal ini, nabi-nabi ini mengakui dosa-dosa Israel seolah-olah dosa itu adalah dosanya sendiri. Dalam ayat 22 dan 23, ia memberikan kepada kita suatu kebenaran yang berharga.

Doanya diucapkan dari dasar lubang yang dalam dan Allah mendengar doanya (ayat 55, 56) dan menyelamatkan hidupnya (ayat 58). Bahkan dalam keadaan yang paling sulit sekalipun, Allah berkata, "Jangan takut" (ayat 57). Nabi itu mendoakan supaya musuh-musuhnya ditimpa aniaya dan kepedihan hati sama seperti yang telah ditimpakan oleh mereka kepadanya.

Sajak (pasal) keempat tidak ada doanya, tetapi Yeremia meratapi emas yang sudah menjadi pudar warnanya, yang menggambarkan tentang kejayaan mereka di masa lalu di antara bangsa-bangsa dan bait Allah mereka yang indah, rumah Allah yang telah dihancurkan.

Komentar