Doa Pengabdian dan Panggilan Tuhan (1Samuel 1:9-13; 3:8-10)

Dalam Kitab 1 Samuel, kita memasuki masa peralihan dari masa hakim-hakim kepada masa raja-raja. Pada saat itu Israel sedang mengalami kemerosotan moral dan merupakan negara yang lemah di antara bangsa-bangsa kafir yang tinggal di sekelilingnya. Kitab ini menceritakan tentang masa yang paling gelap dalam sejarah Perjanjian Lama, diringkaskan menjadi sebuah perkataan "Ikabod" berarti "telah lenyap kemuliaan dari Israel", 1 Samuel 4:21.

Hana, salah seorang dari dua istri Elkana, disakiti hatinya oleh yang kedua karena ia tidak memiliki anak. Dalam kepedihan hatinya, ia pergi ke bait Allah dan diam-diam ia berdoa meminta seorang anak. Hana berjanji untuk menyerahkan anaknya kepada Tuhan sepanjang hidupnya, dan bahwa pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya (1 Samuel 1:11). Ia menyerahkan anak itu sepenuhnya kepada Tuhan untuk pelayanan-Nya. Ia percaya bahwa Allah telah mendengar dan menjawab doanya dan akibatnya ia tidak lagi merasa sedih. Allah menjawab doanya dan Samuel dilahirkan. "Samuel berarti "Aku telah memintanya daripada Tuhan." Samuel merupakan hasil dari kesalehan, pengabdian dan iman Hana.

Segera setelah Samuel cukup besar, ia dibawa ke bait Allah dan diserahkan kepada Tuhan. Ini merupakan suatu contoh bagi setiap orang tua yang saleh agar mereka menyerahkan anak-anak mereka kepada Tuhan sebagai suatu tindakan iman bahwa anak itu akan menjadi milik Tuhan. Samuel bertumbuh dan berada di bawah pemeliharaan imam Eli. Tidak pelak lagi ia banyak belajar tentang Allah dan Firman Allah. Segala sesuatu itu baik dan benar, tetapi ia memerlukan sesuatu yang lebih penting untuk dapat menggenapi rencana Allah dalam hidupnya. Ia memerlukan suatu panggilan langsung dari Allah.

Panggilan Allah kepada Samuel diceritakan dalam 1 Samuel 3:8-10. Samuel harus belajar mengenali suara Allah. Ketika ia sudah mengenalinya, ia langsung menjawab dengan taat: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar." Allah bersedia berbicara kepada mereka yang bersedia mendengarkan suara-Nya. Allah mengungkapkan kepada Samuel apa yang harus dilakukannya oleh sebab kejahatan anak-anak Eli. Banyak anak telah mendengar suatu panggilan nyata dari Allah untuk melayani Dia ketika mereka masih kecil. Yesus berkata, "Janganlah menghalang-halangi mereka." Berbahagialah orang tua yang mendorong anak seperti itu untuk menaati panggilan Allah. Samuel adalah seorang pemburu besar yang memimpin bangsanya ke luar dari abad kegelapan menuju abad keemasan kerajaan Daud. Ia merupakan pendiri dari kelompok pendidikan nabi-nabi. Seringkali raja-raja Israel itu jahat dan menyesatkan rakyatnya, tetapi Allah selalu mengutus nabi-nabi-Nya untuk menunjukkan jalan yang benar.

Komentar