Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Pasal ini menceritakan tentang suatu kebangkitan kembali dan pembaharuan besar yang terjadi melalui khotbah Samuel. Ia memanggil umat Israel untuk kembali kepada Yehova dan membuang dewa-dewa aneh mereka. Ia menunjukkan dosa mereka dan umat Israel bertobat. Kemudian Samuel mempersembahkan seekor anak domba sebagai suatu korban bakaran kepada Tuhan. Korban inilah yang membedakan antara pembaharuan Samuel dan pembaharuan yang dilakukan orang lain sebelum Samuel. Pada masa Samuel, mereka mulai mengakui lagi darah anak domba yang dikorbankan untuk menebus dosa.
Bahkan ketika Samuel sedang mempersembahkan korban bakaran dan berdoa, orang Filistin sedang berbaris untuk memerangi orang Israel dan orang Israel merasa sangat ketakutan. Kemudian pada saat terakhir, Allah ikut campur dengan memberikan guntur yang dahsyat, disertai dengan hujan lebat dan hujan batu, yang mengalahkan orang Filistin yang dipukul oleh Allah dan orang Israel. Betapa dahsyatnya guntur itu! Sungguh suatu contoh yang sempurna dari
Yesaya 65:24.
Baru setelah korban bakaran dipersembahkan dan setelah orang Israel menang atas orang Filistin, Samuel mendirikan sebuah batu bernama Eben-Haezer - "Sampai di sini Tuhan menolong kita" (ayat 12). Allah memberikan kemenangan kepada Anak yang dikasihi-Nya; dan umat-Nya "mengalahkan dia (Iblis) oleh darah Anak Domba", dan memang tidak ada cara lain untuk mengalahkan Iblis (Wahyu 12:11). Cara untuk mengadakan kebangunan rohani itu jelas: Dosa harus ditunjukkan tanpa perasaan takut dan hal ini akan menimbulkan perasaan keperluan akan hal itu. Dosa harus dibuang dan orang harus bertobat dari dosa-dosa mereka. Dosa harus dibersihkan dalam darah Anak Domba Allah. Lalu kemenangan akan diberikan dan Eben-Haezer kita dapat didirikan dalam nama Tuhan.
Bencana nasional dapat terjadi jika hanya ada satu orang yang harus mengadakan suatu kebangunan rohani, tetapi ia tidak berhasil melaksanakannya. Apa jadinya jika Samuel tidak mengadakan suatu kebangunan rohani? Bilamana umat Israel bertobat dan dosanya ditinggalkan, Allah akan menjawab doa. Samuel tidak mengabaikan doa dan Israel tidak dikecewakan.