Doa Sebagai Kemenyan yang Harum (Wahyu 5:8; 8:3-5)

Ketika meterai yang ketujuh dibuka, maka sunyi senyaplah kira-kira setengah jam lamanya; untuk jangka waktu yang pendek (Wahyu 8:1) Allah ingin mendengar doa-doa dari semua orang kudus-Nya yang ada di dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Mungkin ini adalah doa-doa yang belum dikabulkan, sebagaimana dilukiskan oleh jiwa-jiwa di bawah mezbah dalam Wahyu 6:10-11. Mereka harus menunggu sampai genap jumlah para martir itu. Mereka disebutkan lagi dalam Wahyu 20:4.

Ketika Kristus mengambil gulungan kitab yang bermeterai dari tangan Allah yang duduk di atas takhta itu (Wahyu 5:8), keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu masing-masing memegang satu cawan emas, penuh dengan kemenyan, "itulah doa orang-orang kudus" (yang melambangkan doa-doa itu). Karena itu, doa-doa orang kudus sama seperti dupa (kemenyan) bagi Allah.

"Datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas." Malaikat ini adalah seorang iman-malaikat. Ia adalah Tuhan kita Yesus Kristus. Kepada Dia diberikan doa-doa orang kudus untuk dipersatukan dengan kebaikan Kristus sendiri dan mempersembahkannya di atas mezbah emas dihadapan takhta Allah itu. Kita tahu bahwa Yesus Kristus, Imam Besar kita, menjadi Pengantara bagi kita di hadapan takhta Allah (Ibrani 7:25).

Doa ini mempunyai banyak persamaan dengan apa yang ditulis tentang Zakharia pada halaman pertama buku ini dengan judul "Doa sebagai Kemenyan yang Harum" (Lukas 1:8-9).

Yang penting adalah hasil dari doa-doa yang dipanjatkan kepada Allah itu. Jawaban atas doa-doa ini adalah malaikat itu melemparkannya pedupaan yang menyala itu ke bumi. Kemudian meledakkan bunyi gurun, disertai halilintar, dan gempa bumi. Jawaban atas doa-doa ini adalah tindak yang dahsyat dan pernyataan kuasa Allah di bumi. Kita dapat menyaksikan lebih lanjut pernyataan kuasa Allah itu dalam pasal-pasal berikutnya.

Sungguh suatu hak istimewa diberikan kepada seseorang tertentu untuk berdoa kepada Allah Yang Mahakuasa di surga dan mendapat jawaban dengan tindakan Allah yang dahsyat.

Sering kita mengira doa-doa kita tidak mengandung kuasa, tetapi ingatlah bahwa banyak kemenyan, banyak kebaikan Kristus sendiri, ditambahkan kepada setiap doa oleh Tuhan Yesus sementara Ia mempersembahkan doa itu kepada Allah Bapa kita.

Berdoalah, Saudaraku! Berdoalah!

Komentar