Doa Tuhan Kita Sendiri atau Keinginan-Keinginan Yesus Kristus yang Paling Utama Bagi Kita Semua (Yohanes 17:1-26)

Yesus mengatakan keinginan-keinginan-Nya yang terutama kepada Allah dalam sebuah doa yang singkat. Doa ini merupakan doa penggembalaan yang terbesar di dalam Alkitab. Doa ini boleh juga disebut doa pengantara bagi jemaat-Nya. Yesus menyebutkan sepuluh keinginan-Nya yang terutama dalam doa ini, yang diinginkan-Nya bagi Anda dan saya serta seluruh jemaat Kristus.

Yang menjadi pertanyaan, apakah saya mengizinkan Yesus memenuhi semua keinginan-Nya dalam kehidupan saya? Kita harus mempelajari keinginan-keinginan ini dan menyerahkan diri kita kepada Dia sehingga Ia dapat memenuhinya di dalam hidup kita.

Ia memulai doa-Nya dengan: "Bapa, telah tiba saatnya" - masa penderitaan-Nya, tak lama sebelum Ia disalib. Berikut ini adalah sepuluh keinginan Yesus yang utama. Seorang pernah berkata, "Saya ingin mengetahui apa yang didoakan Yesus bagi saya." Inilah isi doa-Nya itu.

  1. "BAPA, ... PERMULIAKANLAH ANAKMU" (ayat 1).

    Apakah Ia berdoa demikian sebab Ia mengasihani diri-Nya sendiri? Tentu saja tidak, tetapi supaya Ia boleh menyelesaikan karya keselamatan dengan mati di atas kayu salib. Hanya melalui kayu salib saja Allah Bapa dan Anak Allah dapat dimuliakan dan kemudian menyediakan keselamatan bagi orang-orang berdosa. Percaya kepada Yesus Kristus menjamin pemuliaan kita. Kristus yang hidup di dalam kita adalah "pengharapan akan kemuliaan" kita (Kolose 1:27). Kristus yang hidup di dalam kita kemuliaan kita dan mahkota kita. Apabila kita sungguh-sungguh ingin memuliakan Yesus Kristus, maka sebagian dari kemulian-Nya akan melimpah.

  2. "BAPA ... SAMA SEPERTI ENGKAU TELAH MEMBERIKAN KEPADANYA KUASA ATAS SEGALA YANG HIDUP, DEMIKIAN PULA IA AKAN MEMBERIKAN HIDUP YANG KEKAL KEPADA SEMUA YANG TELAH ENGKAU BERIKAN KEPADANYA" (ayat 2-3).

    Yesus ingin memberi kita keselamatan yang telah disediakan-Nya di atas kayu salib. Allah telah memberi kuasa kepada Yesus atas semua orang dan Ia ingin memberikan hidup yang kekal kepada semua yang percaya kepada Dia. Hidup yang kekal itu diberikan kepada semua yang telah diberikan Allah Bapa kepada Dia. Yesus Kristus ingin menyucikan kita dengan darah-Nya sendiri, menutupi kita dengan kebenaran-Nya dan menjadi Juruselamat kita.

    Jika kita mengenal Yesus Kristus, maka kita mengenal Allah. Jika kita mengenal Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita dan percaya kepada Dia, maka kita mempunyai hidup yang kekal (ayat 3). Bagian Allah adalah memberi Anak-Nya satu-satunya; bagian Anak-Nya adalah untuk memuliakan Allah Bapa sementara Ia berada di dalam dunia; bagian Roh Kudus adalah untuk menyatakan dan memberikan keselamatan kepada manusia; sedangkan bagian kita adalah bertobat dan percaya kepada Yesus, Anak Allah untuk memperoleh keselamatan

  3. "BAPA ... AKU TELAH MEMPERMULIAKAN ENGKAU DI BUMI DENGAN JALAN MENYELESAIKAN PEKERJAAN YANG ENGKAU BERIKAN KEPADAKU UNTUK MELAKUKANNYA. OLEH SEBAB ITU YA BAPA, PERMULIAKANLAH AKU PADAMU SENDIRI DENGAN KEMULIAAN YANG KUMILIKI DI HADIRATMU SEBELUM DUNIA ADA" (ayat 4-5).

    Yesus Kristus, setelah memuliakan Allah Bapa di dunia (menanti-nantikan penyaliban dan kebangkitan-Nya) dan setelah menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Allah Bapa kepada Dia, Ia ingin kembali kepada Allah Bapa. Ia ingin mengambil kembali semua yang telah diserahkan-Nya ketika Ia merendahkan diri-Nya dan menjadi sama seperti manusia untuk menyelamatkan kita yang percaya kepada Dia (Filipi 2:6-11).

    Dalam ayat 6-8, Yesus mengatakan kepada Allah Bapa apa yang telah dilakukan-Nya untuk murid-murid-Nya. Ia telah menyatakan Allah Bapa kepada mereka. Selain itu, Yesus telah memberitakan kepada mereka janji-janji yang sebenarnya yang telah diberikan Allah Bapa kepada Dia. Murid-murid tahu dan percaya bahwa Allah Bapa telah mengutus Dia ke dalam dunia. Mereka telah menerima dan menaati firman Allah Bapa yang diberikan Yesus kepada mereka. Yesus mengatakan kepada Allah Bapa bahwa murid-murid itu benar-benar adalah murid-murid Bapa-Nya (ayat 10) sebab mereka telah memegang firman-Nya (ayat 6). Oleh sebab itu, Yesus berdoa, "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu - jagalah mereka supaya tetap mengikut Engkau - mereka telah memegang segala firman-Mu (ayat 8), sekarang Engkau peliharakanlah mereka.

    Apabila kita memegang firman-Nya, maka firman-Nya akan menjaga kita. Firman itu akan menjaga kita, menghibur kiata, menerangi kita, mengutakan kita, dan membentuk kita. Segala kuasa di surga dan di bumi serta kuasa atas Iblis, musuh besar kita, telah diberikan kepada Yesus Kristus. Ia memakai kuasa itu untuk memberkati, menguatkan, menghibur, dan memelihara kita yang percaya kepada Dia.

    Tujuan utama Yesus mengapa ingin kembali kepada Allah Bapa ialah supaya Ia berada di sana, di takhta Allah untuk berdoa bagi kita (Ibrani 1:13; 7:25). Di sana Ia berdoa, "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku."

    Yesus berdoa, "Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu" (ayat 9 dan 16). Sementara Yesus berdoa bagi kita di takhta Allah, Ia menghendaki kita juga berdoa untuk didunia - dunia orang-orang tidak percaya.

    Yesus datang kepada kita, hidup untuk kita, mati untuk kita, bangkit untuk kita, dan naik ke surga untuk kita. Di sana Ia berdoa untuk kita, menyediakan tempat untuk kita, memenuhi kita dengan Roh Kudus-Nya, dan akan datang kembali untuk kita. yesus berkata, "Aku telah dipermuliakan di dalam mereka (orang-orang percaya)." Bukankah juga kita seharusnya bertanya kepada diri kita, "Apakah saya memuliakan Dia di dunia ini?"

  4. "YA BAPA YANG KUDUS, PELIHARALAH MEREKA" (ayat 11).

    Inilah keinginan Tuhan Yesus yang keempat. Iblis menyerang kita, dunia memusuhi kita, tetapi Allah beserta dengan kita dan menolong kita. Yesus berdoa kepada Allah Bapa agar Ia memelihara dan melindungi kita. Setiap janji Allah memberi kita iman, harapan, ketabahan, dan kuasa untuk menentang setan, dunia, dan nafsu-nafsu kedagingan.

  5. "BAPA SUPAYA PENUHLAH SUKACITAKU DI DALAM DIRI MEREKA" (ayat 11-14).

    Yesus ingin kita dipenuhi sukacita-Nya. Di mana kita memperoleh sukacita-Nya datang dari pekerjaan-Nya yang sempurna dalam melakukan kehendak Bapa-Nya, dari penyelesaian tugas yang diberikan Allah Bapa kepada Dia (Ibrani 12:2). Yesus ingin membagikan sukacita-Nya dengan kita. Sukacita-Nya dapat menjadi sukacita kita apabila kita melakukan kehendak-Nya. Yesus telah melakukan segala sesuatu yang perlu untuk keselamatan kita, untuk kemenangkan kita atas setan dan segala pencobaan. Ia telah melakukan segala sesuatu yang perlu untuk sukacita kita. Bukan hanya itu saja, Ia juga berkata, "Mintalah supaya penuhlah sukacitamu" (Yohanes 16:24).

    Tuhan kita menjanjikan "minyak untuk pesta ganti kain kabung" (Yesaya 61:3). Ia memberi kita "kesukaan besar" (Lukas 2:10). Ia menjanjikan "sukacita yang mulia, yang tidak terkatakan" (1 Petrus 1:8). Dalam dunia ini kita mengalamai kesengsaraan, dalam Yesus Kristus kita mengalami sukacita. Kita boleh mengalami sukacita dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan Yesus Kristus kepada kita -- sukacita atas doa yang dijawab -- sukacita karena memenangkan jiwa kepada Yesus. Dewasa ini terlalu banyak orang Kristen memperlihatkan "wajah yang sedih" dan tidak berkesan baik bagi Kristus. Seseorang pernah berkata, "Jika Anda mengalami sukacita di dalam hati Anda, beritahukan wajah Anda!"

  6. "BAPA AKU TIDAK MEMINTA, SUPAYA ENGKAU MENGAMBIL MEREKA DARI DUNIA, TETAPI SUPAYA ENGKAU MELINDUNGI MEREKA DARIPADA YANG JAHAT" (ayat 15).

    Yesus tidak ingin murid-murid-Nya diambil segera ke surga ketika Ia naik ke surga. Yesus ingin mereka tetap berada di dunia. Murid-murid dan semua orang yang percaya diperlukan di dalam dunia untuk menyatakan Kristus kepada orang-orang berdosa. Barangkali murid-murid terkejut mendengar permohonan ini. Kita, orang-orang yang percaya kepada Kristus, tetapi berada di dalam dunia yang jahar ini dan dicobai oleh setan. Kadang-kadang kita mempunyai pikiran-pikiran yang jahat, kita lemah, cenderung kepada yang jahat, dan harus melawan kuasa-kuasa kegelapan. Tetapi Yesus berkata, "Aku telah mengalahkan dunia," dan kita, juga dapat mengalahkan dunia dengan kuasa Dia yang telah mengasihi kita dan menyerahkan diri-Nya untuk kita (Galatia 2:20).

    Yesus berdoa kepada Allah Bapa agar kita dilindungi dari yang jahat. Hal ini penting bagi kita dan bagi Yesus agar kita tidak menodai nama Kristus, dan agar kita menjadi saksi-saksi dari kasih karunia dan kuasa Allah yang melindungi kita dari kejahatan.

  7. "BAPA, KUDUSKANLAH MEREKA" (ayat 17).

    Yesus berdoa agar kita boleh dikuduskan, sebab itulah cara Allah mekindungi kita dari kejahatan. Allah memerintahkan semua orang yang telah ditebus dengan darah Kristus: "Kuduslah kamu, sebab Aku kudus" (1 Petrus 1:16). Juga, Kristus memerintahkan kita agar menjadi "sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna" (Matius 5:48). Dalam Perjanjian Baru, ada banyak pengajaran tentang pengudusan (1 Tesalonika 4:3; 1 Korintus 1:30; Efesus 1:4; Roma 8:29; Titus 2:14). Tentu saja Tuhan tidak memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu tanpa memberi kita kuasa untuk melakukannya.

    Pengudusan adalah pekerjaan kasih karunia Allah, yang menguduskan orang percaya dan memberi dia kuasa untuk mengalahkan dosa. Di kuduskan berarti dipisahkan dari kejahatan dan dosa, dan diserahkan dan dipersembahkan kepada Allah. Allah menguduskan apa yang telah kita persembahkan kepada Dia.

    Melalui kematian-Nya, Yesus menyiapkan pengudusan kita dan Roh kudus adalah wakil Kristus untuk menyatakannya dalam dalam kehidupan kita. Kita meninggalkan dosa dan sepenuhnya menyerahkan atau mengabdikan diri kita kepada Allah. Kita meminta Allah memenuhi kita dengan Roh Kudus-Nya. Inilah hak setiap orang Kristen dan hanya dengan cara ini kita dapat mengalahkan dosa dan memiliki kuasa untuk menjadi seorang saksi Kristus dan membawa orang-orang kepada Dia.

    Yesus menguduskan diri-Nya sendiri, mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah agar Ia dapat menguduskan kita. Yang menjadi pertanyaan Ialah, sudahkah kita menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Yesus Kristus agar Ia dapat menguduskan kita? Dalam pengudusan, Kristus mengubah kita sesuai dengan gambaran-Nya sendiri (Roma 8:29).

  8. "BAPA SUPAYA MEREKA SEMUA MENJADI SATU DI DALAM KITA" (ayat 21).

    Yesus ingin agar semua orang yang percaya kepada Dia disatukan sebagai batu-batu yang hidup dalam sebuah bait Allah yang indah. Banyak ayat dalam Alkitab menyatakan jemaat Kristus sebagai Tubuh Kristus. Akan tetapi hanya orang-orang yang sudah dilahirkan kembali, yaitu orang-orang percaya yang sejati, yang termasuk ke dalam kesatuan yang kudus itu. Tiap-tiap orang percaya yang sejati adalah bagian dari Pengantin Perempuan Kristus, yaitu Jemaat-Nya. Kesatuan yang dinyatakan Yesus bukan suatu kesatuan organisasi, melainkan suatu kesatuan rohani. Setiap orang percaya yang sudah dilahirkan kembali berada di dalam kesatuan itu, sekalipun ia berasal dari denominasi gereja yang berbeda.

    Kita ada di dalam Tubuh itu sebab kita ada di dalam Kristus dan Kristu ada di dalam kita. Yesus berkata, "Menjadi satu di dalam Kita," yaitu satu dengan Allah Bapa, Allah Anak, dan Roh Kudus. Rasul Paulus berkata, "Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu?" (2 Korintus 13:5). "Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku ada di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu" (Yohanes 14:20). Ayat-ayat ini menjelaskan tentang persatuan orang percaya dengan Kristus. Jika kita bersatu dengan Kristus, maka kita juga bersatu dengan orang percaya lainnya.

    Oleh karena persatuan kita dengan Kristus, maka kita harus saling menanggung beban. Jika satu orang menderita, semua ikut menderita; jika satu orang bersukacita, semua ikut bersukacita; jika satu orang dihormati, semua ikut dihormati; dan tidak ada tempat untuk saling cemburu di antara kita.

    Kita diikat bersama-sama dalam satu iman, satu pengharapan, dan satu kasih. Orang-orang yang tidak percaya berkata mengenai jemaat yang mula-mula, "Lihatlah betapa orang-orang Kristen ini saling mengasihi." Jika kita satu di dalam Kristus, satu dalam persatuan rohani, maka orang-orang yang tidak percaya akan tahu bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Juruselamat dunia. Persatuan di dalam jemaat Kristus merupakan akibat dari Roh Kudus yang diam dalam tiap-tiap orang percaya. Seperti jari-jari sebuah roda menjadi lebih dekat satu sama lain ke pusatnya, demikian juga halnya dengan kita, apabila kita semakin dekat kepada Kristus, maka kita semakin dekat satu kepada yang lain.

  9. "BAPA, AKU MAU SUPAYA, DI MANA PUN AKU BERADA, MEREKA JUGA BERSAMA-SAMA DENGAN AKU" (ayat 24).

    Yesus ingin orang-orang yang telah ditebus oleh darah-Nya kelak ada bersama-sama dengan Dia di surga dan melihat kemuliaan-Nya yang dimiliki-Nya bersama dengan Allah Bapa sebelum dunia dijadikan, dan memuaskan hati Yesus daripada hal itu. Jemaat-Nya -- Tubuh-Nya -- harus ada bersama-sama dengan Dia dalam kemuliaan surgawi. Ia akan membagikan kemuliaan-Nya dengan kita sepanjang waktu kekekalan.

    Rasul Paulus dibawa masuk ke dalam Taman Firdaus dan di sana ia mendengar perkataan-perkataan yang tidak boleh ia ceritakan kepada orang lain. Kemudian Paulus berkata, "Aku didesak dari dua pihak: aku lebih baik" (Fili 1:23). Yesus telah naik ke surga untuk menyediakan tempat bagi orang-orang yang sudah dilahirkan kembali -- orang-orang yang sudah disucikan dalam "darah Anak Domba". Ia telah berjanji akan datang kembali dan menerima mereka untuk dibawa ketempat-Nya (Yohanes 14:1-3). Ada sebuah tempat yang disediakan bagi setiap orang percaya dalam Yesus Kristus. Rasul Paulus memberitahukan kepada kita bahwa "Apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya" (1 Yohanes 3:2). Kita akan melihat Dia dan menjadi sama seperti Dia. Betapa mulianya kita kelak jadinya apabila kita menjadi sama seperti Tuhan kita yang mulia. Sementara kita hidup sekarang Petrus memberitahukan kepada kita bagaimana kita harus hidup: "Betapa suci dan salehnya kamu harus hidup" (2 Petrus 3:11). Yesus berkata, "Barangsiapa menang, ia akan kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku" (Wahyu 3:21).

  10. "BAPA SUPAYA KASIH YANG ENGKAU BERIKAN KEPADAKU ADA DI DALAM MEREKA DAN AKU DI DALAM MEREKA" (ayat 26).

    Keinginan terakhir dari sepuluh keinginan Yesus adalah supaya kasih Allah terhadap Yesus ada di dalam kita. Supaya kita dapat mengasihi Yesus Kristus sama seperti Bapa mengasihi Dia. Yesus memohon semua kasih yang demikian terhadap Dia dicurahkan ke dalam hati kita melalui pekerjaan Roh Kudus.

    Menjadi satu dengan Kristus, atau hidup di dalam Kristus, membawa kita kepada keselamatan, tetapi apabila tidak ada kesatuan dengan Kristus, maka tidak ada keselamatan.

    Tujuan utama keinginan yang kesepuluh ini adalah bahwa kita mempunyai kasih yang sama terhadap Kristus sama seperti Allah Bapa mengasihi Dia. Janganlah kita sekali-kali merasa puas dengan kasih yang kurang daripada kasih Allah Bapa terhadap Yesus, Tuhan kita. Kasih ini akan mengutus kita pergi memberitakan Injil kepada orang-orang yang tersesat di mana-mana. Tentu saja Ia, yang telah mati bagi kita harus memiliki segenap kasih kita.

    Yesus tidak meminta supaya kita memiliki kasih seperti itu terhadap Dia di surga kelak, melainkan supaya kita sekarang mengasihi Dia seperti Allah Bapa mengasihi Dia.

    Allah ingin supaya kesepuluh keinginan ini dipenuhi dalam kehidupan setiap orang percaya dalam Kristus Yesus.

Komentar