edisi 42 - Doa Syafaat 1

Doa Syafaat: Suatu Gaya Hidup 1

Beberapa tahun yang lalu, pada bulan Mei 1986, saya sedang mempersiapkan untuk mengikuti pelatihan di Sekolah Doa (School of Prayer) di Polandia, atas undangan seorang pendeta muda dari Pittsburgh, Mark Geppert. Enam minggu sebelum keberangkatan saya ke Eropa Timur, saya bertemu dengan Mark untuk menyelesaikan jadwal perjalanan kami. "Ada perubahan pada jadwal perjalanan saya," kata Mark. "Saya akan bertemu dengan kamu di Warsawa seperti yang direncanakan, tetapi sebelum itu saya akan pergi ke Uni Soviet selama 1 bulan." "Uni Soviet?" saya bertanya terheran-heran. "Apa yang akan kamu lakukan di sana?" "Saya akan berdoa," jawab Mark. "Tuhan berbicara kepada saya beberapa hari yang lalu dan mengatakan kepada saya bahwa saya harus pergi ke Rusia hanya untuk berdoa. Ia mengatakan kepada saya dengan tepat ke mana saya harus pergi dan apa yang harus saya doakan. Saya harus berdoa supaya Tuhan mengguncangkan seluruh Rusia. Saya akan meminta-Nya untuk memakai kejadian-kejadian yang baru saja terjadi -- apa pun kejadian itu -- untuk mengguncangkan apa yang bisa diguncangkan, sehingga pintu-pintu akan terbuka bagi Injil dan orang-orang percaya akan memunyai suatu kebebasan yang baru untuk menyembah."  ... selengkapnya »

Doa Syafaat 1

Shalom,

Mungkin istilah "doa syafaat" tidak lagi asing bagi sebagian besar dari kita. Bahkan, beberapa gereja memasukkan doa syafaat dalam kegiatan rutinnya. Namun, sudahkah kita berdoa syafaat setiap hari? Dalam materi kali ini, kami akan menyajikan beberapa hal yang patut kita cermati tentang doa syafaat. Semoga melalui artikel ini, pembaca dapat diberkati dan menjadikan doa syafaat sebagai gaya hidup. Selamat membaca dan selamat berdoa syafaat!

Redaksi Tamu e-Doa,
Rento Ari Nugroho

Komentar


Syndicate content