Doa keluarga
Di dalam Alkitab banyak contoh keluarga yang berdoa. Berikut beberapa contohnya:
Selamat datang di situs e-Doa, ruang online yang terbuka bagi siapa pun yang rindu bertumbuh dalam kehidupan doa. Di sini Anda dapat menjelajahi artikel, renungan, kesaksian, tokoh, dan bahan inspiratif lainnya yang dirancang untuk memperkaya perjalanan iman, memperkuat relasi dengan Tuhan, dan menjadi berkat bagi sesama di mana pun Anda berada.
Kumpulan artikel rohani yang memperdalam kehidupan doa.
Bacaan renungan yang menguatkan kehidupan iman.
Kisah nyata tentang Allah yang bekerja dalam hidup orang percaya.
Tulisan dan opini seputar kehidupan doa dan kerohanian.
Profil tokoh-tokoh inspiratif dalam pelayanan doa.
Ilustrasi yang menolong menjelaskan makna doa dengan sederhana.
Di dalam Alkitab banyak contoh keluarga yang berdoa. Berikut beberapa contohnya:
Kita dapat berbicara kepada Allah. Allah berbicara secara verbal kepada kita melalui firman-Nya dan nonverbal melalui pemeliharaan-Nya yang nyata. Kita bersekutu dengan Dia melalui doa. Charles Hodge menyatakan bahwa "doa merupakan persekutuan jiwa dengan Allah". Di dalam dan melalui doa, kita mengekspresikan penghormatan kita dan pemujaan kita kepada Allah; kita menelanjangi jiwa kita dalam pengakuan yang tulus di hadapan Dia; kita mencurahkan pengucapan terima kasih dengan hati yang bersyukur; dan kita mengajukan permohonan-permohonan kita kepada-Nya.
Dunia melihat orang-orang Kristen merayakan kematian pada Jumat Agung, dan mereka tidak dapat mengetahui alasannya. Mereka berkata, "Itu sangat ekstrem! Mengapa, sebelum Allah dapat mengampuni manusia, Dia membutuhkan kematian Anak-Nya? Mengapa Dia tidak begitu saja, dengan murah hati, mengampuni dosa orang? Jika saya melakukan sesuatu yang menentang Anda, Anda hanya perlu memaafkan saya. Mengapa Tuhan tidak dapat melakukan itu?"
Perjanjian Lama memuat banyak kisah tentang orang yang tekun berdoa. Ada orang yang berdoa karena berada dalam mara bahaya, meminta kelepasan dari Tuhan, memohon pengampunan atas dosa-dosanya, dan meminta pertolongan supaya dilepaskan dari jerat Iblis. Peristiwa semacam ini tentulah menunjukkan bahwa ada Allah yang hidup, bahwa IA ADA dan selalu ADA sepanjang masa. Ia hadir dan senantiasa berkomunikasi dengan manusia yang diciptakan-Nya. Dia tidak berubah. Hati manusialah yang selalu berubah-ubah.
Bacaan : Matius 66:1-7
Kapan terakhir kali Anda dan Allah bertemu bersama dalam suatu kebaktian penyembahan? Tanpa ada paduan suara, tanpa terdengar dentingan suara piano, tanpa ada tugas pelayanan. Hanya ada Anda, Allah, dan doa.