Merayakan 30 tahun
melayani bersama
John Knox, Pemimpin Agung Presbiterian: Seorang Pendoa yang Sungguh-Sungguh dan Efektif
John Knox dan Doa: Dikatakan bahwa Mary, ratu Skotlandia, gemetar saat John Knox berlutut dalam doa. Suatu kali, dia bahkan menyatakan bahwa dia takut pada doa Knox "lebih dari tentara mana pun di Eropa".
Mengapa dia begitu terguncang? Itu karena Knox percaya bahwa Allah bekerja melalui doa. Itu bukan pernyataan sederhana tentang sebuah kebenaran. Knox bertindak berdasarkan keyakinannya. Dia akan dengan berani datang di hadapan takhta kasih karunia yang tiada duanya, mengajukan permohonannya ke kaki Bapa.
Penulis Larry Christenson menyatakan hal ini dalam bukunya, The Christian Family. Bahkan, Christenson hampir melangkah lebih jauh untuk menghubungkan keseluruhan reformasi Skotlandia dengan doa Knox. Dia menulis,
"(Knox) berdoa dengan kekuatan sedemikian rupa agar semua orang Skotlandia terbangun. 'Tuhan, berikan aku Skotlandia atau aku akan mati!' Dia menangis dan dia berdoa dengan intensitas sedemikian rupa sehingga Tuhan menjawab."
Inilah yang John Knox tulis tentang Roh Kudus dan doa:
"Roh sungguh berdoa syafaat untuk kita sehingga tanpa Roh Allah yang mendukung kelemahan kita (membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan, Roma 8:26), sulit untuk berharap bahwa kita dapat menginginkan sesuatu sesuai kehendak Allah. Maksud saya bukanlah bahwa Roh Kudus berduka atau berdoa, melainkan Dia mengarahkan pikiran kita, memberi kita keinginan atau keberanian untuk berdoa, dan menyebabkan kita berkabung saat kita dipaksa atau ditarik dari sebab itu."
Semoga Roh Kudus mengarahkan pikiran Anda untuk berdoa hari ini! (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Burt Presbyteran.blogspot |
Alamat URL | : | http://burtpresbyteran.blogspot.co.id/2009/12/john-knox-prayer-warrior-for-people-of.html |
Judul asli artikel | : | John Knox -- Prayer Warrior for the People of Scotland |
Penulis artikel | : | Glenn Wilson |
Tanggal akses | : | 15 November 2017 |