Menolong Anak Belajar Menyusun Doa Sendiri

Ada beberapa teknik yang dapat diapkai untuk menolong anak-anak belajar menyusun doa sendiri dan masuk ke dalam suasana doa dalam hatinya untuk dirinya sendiri.

  1. Ajaklah anak-anak bersama-sama mengikuti guru mengucapkan doa sederhana kalimat demi kalimat. Guru harus berhati-hati supaya suaranya tetap biasa dan bukanlah "suara khusus" dengan ucapan- ucapan yang tidak berarti.

  2. Doa hafalan yang sederhana sangat berguna sebagai pegangan anak, bila ia merasa perlu berdoa sendiri dan juga sebagai contoh yang dapat dipakai untuk membentuk doa yang serupa. Kita harus menjaga supaya anak didik kita sungguh mengerti apa yang sedang didoakan ketika mereka mengucapkannya. Doa yang baru dihafalkan jangan terlalu cepat diucapkan supaya mereka sempat memikirkan apa yang mereka doakan. Doa Bapa kami sebaiknya diajarkan ayat demi ayat sebelum dipakai sebagai keseluruhan oleh anak-anak, supaya setiap ayat dalam doa itu sungguh berarti bagi mereka.

  3. Memberi kalimat permulaan untuk disempurnakan secara sederhana oleh masing-masing anak, umpanya: "Ya Tuhan, terima kasih atas ...."

  4. Doa berbalas-balasan dapat dipakai oleh anak-anak kecil dengan cara memberikan satu kalimat doa yang boleh diucapkan tiap kali setelah guru menyebut sesuatu yang baru, umpamanya:

    Guru : Tuhan, Engkau Mahakuasa dan Mahabaik ...
    Murid : Kami puji nama-Mu, ya Tuhan.
    Guru : Engkau Pencipta dunia dan segala isinya ...
    Murid : Kami puji nama-Mu, ya Tuhan.
    (dst. sampai ditutup oleh guru dengan: Amin!)
    Dalam kelas besar, peran guru di atas bisa digantikan oleh seorang murid.

  5. Berikan waktu teduh beberapa saat dan ajaklah tiap anak berdoa dalam hati mengenai sesuatu yang baru dibicarakan. Hal ini harus dikemukakan secara konkrit sehingga anak-anak dengan mudah dapat mengerti apa yang akan didoakan.

  6. Menyusun suatu doa bersama di papan tulis mengenai hal-hal tertentu. Sebaiknya berilah bimbingan mengenai apa yang perlu dimasukkan dalam doa itu sesuai dengan pelajaran yang baru disampaikan. Umpamanya anak-anak diajak menyusun doa yang menyatakan:

    1. Terima kasih atas kuasa Tuhan yang melepaskan orang dari perbudakan Iblis.

    2. Pernyataan mau memihak kepada-Nya.

    3. Minta pertolongan agar dikuatkan untuk melakukan kehendak Bapa dalam hidup sehari-hari.

    Setelah doa ditulis lengkap dengan pembukaan dan penutupan yang tepat, ajaklah semua anak membacanya bersama-sama dengan penuh khidmat sebagai doa mereka kepada Tuhan.

  7. Mengajak anak-anak menulis doa sendiri mengenai sesuatu hal. lalu berikan waktu teduh supaya mereka masing-masing dapat memanjatkan doa yang telah mereka tulis.

  8. Mengajak anak-anak menyebut hal-hal dari hidup sehari-hari yang perlu didoakan, umpamanya adik yang sakit. Lalu tiap kali pokok doa dikemukakan oleh seorang kawannya, ajaklah semua anak berdoa bersama di dalam hati mengenai pokok tertentu itu.

  9. Mengajak masing-masing anak menyebut pokok-pokok doa seperti no. 6 di atas; kemudian berikan kesempatan kepada salah seorang yang bersedia mendoakan hal itu untuk tampil ke depan dan memimpin kelas dalam doa.

  10. Ajaklah anak-anak memakai ayat-ayat hafalan dari Alkitab yang merupakan doa, menjadi doa yang dapat dipakai dalam kelas, diucapkan bersama-sama atau di mana saja, diucapkan dalam hati.

  11. Pakailah nyanyian rohani yang bersifat doa sebagai doa dalam kelas dan ajarkan anak-anak mengerti bahwa mereka dapat berdoa sendiri dengan memakai nyanyian tersebut.

Diambil dari:

Judul buku : The Complete Handbook for Children Ministry: How to Reach and Teach Next Generation
Judul artikel : Mengajar anak-anak Berdoa
penulis : Dr. Robert J. Choun & Dr. Michael S. Lawson
penerbit : Thomas Nelson Publishers, Nashville 1993
Halaman : 94 -- 95

Dipublikasikan di: http://pepak.sabda.org/menolong_anak_belajar_menyusun_doa_sendiri

Komentar