Merayakan 30 tahun
melayani bersama
Biasanya pendoa-pendoa syafaat sering dilupakan oleh orang dalam suatu kegiatan kerohanian, karena perannya dibelakang layar dan sering tugas yang satu ini dilupakan orang, padahal pendoa syafaat memegang andil besar dalam keberhasilan suatu kegerakan atau misi yang akan dijalankan, misalkan dalam suatu penginjilan daerah baru, pendoa syafaat diumpamakan dalam medan perang adalah spion-spion yang diterjunkan ke daerah musuh untuk lebih dahulu menguasai permedanan lawannya, dia menguasai dan menyerang daerah lawan, berada di tengah-tengah musuh, penghubung dengan Panglimanya untuk menguasai daerah musuh dan sekaligus menjadi pendamai.
Pendoa Syafaat adalah Kawan Sekerja Allah, Tuhan ingin bekerja sama dengan kita untuk mencapai tujuannya agar setiap manusia dapat diselamatkan! Oh betapa luar biasa Tuhan kita, kita dianggapnya sebagai mitra kerja-Nya, Dia tidak memandang kita berlatar belakang berpendidikan atau tidak, Dia hanya melihat hati dan kerinduan kita, apakah kita mengasihi Dia yang telah berkorban utk kita? dan Tuhan berkata, "Dan barang siapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-KU dan AKU pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-KU kepadanya" (Yohanes 14:21b), pertanyaannya sekarang apakah kita mengasihi Dia? Kalau jawaban Saudara ya turutilah perintah-Nya (Yohanes 14:15), dan Tuhan pasti akan menyatakan diri-Nya dalam kehidupan Saudara dan memberikan hati yang mengasihi orang lain, baik untuk didoakan agar orang yang didoakan itu diselamatkan, dan kita diperintahkan juga untuk berdoa tak putus-putusnya bagi saudara-saudara kita dan orang-orang Kudus (Efesus 6:18-19) dan Saudara telah menjadi Kawan Sekerja Allah, dan Tuhan akan membukakan rahasia-rahasia dan memberitahukan hal-hal yang kau tidak ketahui (Yeremia 33:3)
Ketika Saudara mulai merasakan beban atau kebutuhan untuk berdoa bagi seseorang, maka yakinlah bahwa Tuhan Yesus/Roh Kudus ada memunyai rencana atas keselamatan orang tersebut dengan membuat Saudara menjadi Mitra dalam doa akan membuat dampak yang berpengaruh atas orang yang didoakan untuk diselamatkan.
Tindakan Pendoa Syafaat adalah untuk:
Peperangan: Berhadapan dengan setan, dan menguasainya dalam nama Tuhan Yesus Kristus mewakili orang atau daerah yang kita doakan.
Mengerang: Berhadapan dengan Bapa Surgawi mewakili seseorang melalui ratap tangis, berdoa, memohon untuk seperti orang tersebut.
Pengaruh dan Kuasa seorang pendoa syafaat: Pendoa syafaat sejati selalu datang menghadap Tuhan mewakili orang-orang lain
Aku mencari ditengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahan negeri itu dihadapan-KU, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi AKU tidak menemuinya. (Yehezkiel 22:30)
Didalam Alkitab perjanjian lama ada contoh seorang tokoh Abraham sebagai pendoa syafaat untuk menyelamatkan kota Sodom dan Gomora, bagaimana Abraham tawar menawar dengan Allah yang hendak membinasakan kedua kota tersebut.
Disini kita dapat mengetahui betapa Allah menghargai seorang Pendoa Syafaat, walaupun toh Sodom dan Gomora akhirnya dihancur leburkan oleh Allah karena disana tidak ada orang benar kurang dari 10 orang, dan Allah sebelumnya membuka rahasia rencana-Nya untuk memusnahkan kedua kota tersebut. Kepada Abraham/pendoa syafaat (Kejadian 18:17), jadi sangatlah mulia seorang pendoa syafaat dihadapan Tuhan, yang membuat Tuhan berpikir dan membicarakan rahasia-rahasia rencana-Nya pada pendoa syafaat.
Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa IA, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikn bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8 : 27-28).
Bagaimana doa-doa syafaat dipanjatkan dan tepat sasaran:
Doa syafaat harus mengalir keluar dari hati yang terjalin dengan Allah secara terus menerus sebagai pekerjaan runtinitas yang perlu dikerjakan karena Tuhan yang menaruh beban-beban doanya dengan tidak jemu-jemunya.
Doa syafaat bukan Pertemuan Doa seperti yang biasa dalam event-event KKR hanya tampak ceremonial saja, tetapi Gaya Hidup yang memunyai hubungan dengan Tuhan Yesus sebagaimana Dia sedang berdoa syafaat Kepada Bapa menjadi perantara antara manusia dengan Bapa Surgawi. (Roma 8:34)
Doa syafaat adalah kemitraan dengan Tuhan Yesus bukan pertunjukan seperti dalam concert doa, dan berdoa atas apa yang menjadi pikiran Roh Allah, tidak tergantung pada berapa lama kita berdoa, atau pakai metode-metode untuk berdoa.
Pendoa sejati mulai dari dalam hati Bapa yang ditanamkan kedalam pendoa syafaat melalui Roh Kudus (Roma 8:26).
Pendoa Syafaat sejati adalah seorang pendamai dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai (Yakobus 3:18).
Mari kita jadikan doa sebagai Gaya Hidup orang percaya, minta kepada Roh Kudus untuk menuntun kita dalam doa, agar Tuhan menyingkapkan rahasia-rahasia yang direncanakan untuk negeri kita ini, kita mulai berdoa untuk saudara-saudara, orang tua, tetangga dan teman-teman terlebih mereka yang belum mengenal Tuhan Yesus. Tuhan memberkati!
Penulis : Daniel Alamsjah