Merayakan 30 tahun
melayani bersama
Bagaimana anak dapat mengerti arti penting berdoa tergantung dari bagaimana kita sebagai guru rohani membimbing mereka untuk berdoa dalam kelas setiap minggunya.
UNTUK ANAK YANG BELUM SEKOLAH
Kita lipat tangan kita. Ketika kita menggoyang-goyangkan ibu jari, kita katakan, "Berdoa adalah berbicara kepada Tuhan Yesus. Apa yang ingin kamu katakan pada Yesus? Kita bisa bersyukur kepada-Nya, memuji Dia atau mengatakan sesuatu kepada Dia."
"Tiga jari berikutnya mengingatkan kita untuk mendoakan orang lain. Siapa yang ingin kita doakan? Keluarga kita? Penginjil kita? Guru kita? Mereka yang sedang sakit? Mereka yang ada di gereja? Mari kita berdoa untuk orang lain.
"Ketika kita menggoyang-goyangkan jari kelingking kita, kita memikirkan diri kita sendiri. Apa yang ingin kamu doakan? Apa yang ingin kamu butuhkan dan ingin kamu katakan kepada Yesus?"
Proses seperti ini melatih anak-anak yang belum sekolah untuk menempatkan Yesus sebagai yang terutama, yang lain sebagai urutan berikutnya, dan dirinya sendiri sebagai yang terakhir.
UNTUK ANAK-ANAK USIA SEKOLAH
Anda bisa melatih anak-anak yang usianya lebih dewasa tentang prinsip-prinsip berdoa, misalnya memuji, mengaku dosa, mengucap syukur, dan permohonan. Pastikan ada waktu untuk menjelaskan arti dari masing-masing prinsip tersebut sebelum mengajarkan teknik berdoa ini.
Karena doa adalah suatu hak istimewa, saya akan menjelaskan pada murid-murid alasan kita menutup mata dan melipat tangan pada waktu berdoa. Alasan melakukan hal itu adalah untuk memfokuskan diri supaya benar-benar memberikan perhatian kepada Tuhan. Jika kita melihat ke sekeliling kita atau meresahkan sesuatu, kita menjadi kurang memfokuskan diri pada Tuhan. Apakah Tuhan menjawab doa-doa hanya jika anak-anak duduk tenang dan menutup mata serta melipat tangan mereka? Tidak. Tuhan menjawab doa-doa yang kita panjatkan dari hati kita, tetapi tangan yang tenang membantu hati kita untuk menjadi lebih tenang.
PASANGAN DALAM BERDOA (UNTUK ANAK-ANAK KELAS BESAR)
Akan tiba saatnya bagi anak-anak ketika mereka tidak nyaman lagi menceritakan permohonan doa pribadi mereka kepada teman-teman sekelasnya. Ini mungkin saatnya untuk mengenalkan ide tentang pasangan dalam berdoa. Pasangkan setiap anak dengan seorang teman sekelas mereka yang menurut Anda akan menjadi pasangan doa yang cocok. Berikan waktu bagi mereka setiap hari Minggu untuk berdoa bersama. Tekankan bahwa ini adalah waktu untuk berdoa dan bukan untuk bergosip atau bermain-main. Adalah sangat penting untuk melatih murid-murid kita supaya bijaksana dan tidak menirukan permohonan doa seseorang sebagai gurauan. Tidak ada yang akan lebih menyakitkan bagi anak-anak selain mencurigai bahwa kemampuan mereka sangat lemah. Misalnya, seorang anak mungkin sudah sejak lama memiliki beban karena dia mempunyai seorang ayah yang pemabuk. Dalam menyingkap rahasia pribadi dan situasi yang menyakitkan ini, dia senang bila mengetahui orang lain berdoa untuknya. Namun, jika kata "dia dan ayahnya yang pemabuk" sampai pada orang tua anak tersebut, dia akan marah. Sharing yang sifatnya rahasia dalam situasi yang dapat dipercaya sekarang menjadi suatu tragedi. Betapa menyedihkannya. Betapa tidak pentingnya. Hormatilah hak setiap anak untuk mendapatkan kerahasiaan. (t/Ratri)
Diambil dari:
Judul buku | : | Becoming a Treasured Teacher: Practical Strategies for Making a Lasting Difference in Young Lives |
Judul bab | : | Practical Prayer Project |
Penulis | : | Jody Capehart |
Penerbit | : | Victor Books, 1992 |
Halaman | : | 66 -- 67 |
Dipublikasikan di: http://pepak.sabda.org/proyek_mempraktikkan_doa