Suatu Doa Percakapan (Yesaya 6:1-13)

Yang menarik ialah bahwa dalam tahun matinya Raja Uzia, Raja surgawi menampakkan diri-Nya. Ketika raja "aku" yang duniawi dibinasakan, jalan terbuka untuk menobatkan Raja Surgawi, Yesus Kristus. Setelah mendapatkan penglihatan tentang kekudusan Allah (ayat 3), Nabi Yesaya melihat dirinya sebagai seorang yang penuh dosa, najis dan najis bibir (ayat 5). Jika kita mendapat penglihatan tentang Allah, maka hal itu akan membuat kita sadar akan dosa kita dan akan menyebabkan kita berdoa memohon pengampunan. Ayub berkata: "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu" (Ayub 42:5,6). Serafim itu terbang sambil membawa bara yang diambil dari mezbah dan menyetuhkannya kepada mulut Yesaya dan kesalahannya dan dosa-dosanya diampuni (ayat 6, 7). Yesus Kristus sendirilah Bara itu; Ia dapat menyucikan hati orang yang paling jahat. Yesus Kristus datang ke dalam dunia untuk menyelesaikan persoalan dosa.

Nabi Yesaya mendengar suara Tuhan yang bertanya, "Siapakah yang akan Kuutus?" dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Yesaya menjawab, "Ini aku, utuslah aku" (ayat 8). Allah tidak memiliki "orang-orang yang masuk wajib militer." Kemudian Allah memberikan mandat yang sangat sulit dikerjakan kepada Yesaya (ayat 9, 10).

Dalam doa percakapan dalam pasal enam, Yesaya bertanya, "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Atas pertanyaan itu Allah menjawab, "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia, dan tanah menjadi sunyi dan sepi" (ayat 11). Benar-benar suatu tugas yang sulit! Apakah nabi itu sudah siap untuk menjalankan tugas itu tanpa pamrih? Kita harus menjawab secara positif.

Ia telah mendapatkan penglihatan tentang Allah dalam kemuliaan-Nya di tempat yang tinggi. Kemahakudusan Allah mengakibatkan ia mengenal dosanya dan mengakuinya, menyebabkan ia dibersihkan dari dosanya dan menyerahkan diri sepenuhnya untuk melayani Allah.

Apakah Anda sudah menurunkan "aku" dari takhtanya dan memnobatkan "Raja Yesus?" Allah aku memberikan penglihatan tentang Allah kepada setiap orang yang dengan rendah hati mau datang kepada Allah dalam doa dan memintanya kepada-Nya.

Komentar