Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
"Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat" (Matius 6:13)
Di dalam Doa Bapa Kami, permohonan terakhir adalah, "Lepaskanlah kami dari pada yang jahat." Kita meminta kepada Allah pembebasan, tetapi kita harus hati-hati dengan permintaan ini, janganlah kita memerintah Allah meminta sesuatu sesuai dengan waktu, keinginan, atau model tindakan yang akan datang menyelamatkan kita. Kita tidak boleh mengajukan persyaratan tetapi serahkanlah segalanya kepada-Nya untuk menerima apapun serangkaian tindakan yang terbaik bagi kita.
Selama beribu-ribu tahun umat Allah berdoa, "Lepaskanlah kami dari pada yang jahat," tetapi sampai sekarang masih ada suatu kuasa yang diberikan kepada seekor binatang buas "untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka" (Wahyu 13:5-7). Di jaman sekarang binatang buas tersebut berwujud sebagai orang-orang komunis dan "agama lain" yang menghabisi orang-orang Kristen.
Hanya ada satu pengharapan, pengharapan yang melebihi setiap harapan, dan pengharapan ini dapat dibuktikan kebenarannya. John Bunyan menulis, "Ketika kamu punya iman sudah pasti kamu memiliki pengharapan."
Chrysostom menulis, "Semoga kita tidak mengajarkan Dia bagaimana caranya menolong kita. Ketika kita menyerahkan kasus kita kepada seorang pengacara yang akan mewakili kita di hadapan pengadilan, kita tidak hanya menceritakan kepadanya mengenai duduk perkara kasus kita. Tetapi juga menyerahkan sepenuhnya kepadanya untuk membela kita. Bahkan haruskah kita berlaku lebih dari itu dengan Allah? Katakan kepada-Nya keinginanmu, tetapi jangan sekali-kali berani untuk mengajari-Nya bagaimana caranya menolongmu."
Doa untuk dibebaskan dari yang jahat memiliki aspek lainnya. Orang Kristen tahu bahwa selama hidup di dunia ini boleh jadi dia menjadi korban dari yang jahat, seperti Tuannya. Dia memikul salib, -dengan kasih yang hanya menyusahkan atau mempersulit orang yang bukan Kristen.
Kita adalah suatu makhluk yang kompleks: manusia bagian luar dan manusia bagian dalam. Manusia bagian luar berharap untuk dibebaskan dari segala permasalahan dan kejahatan hidup. Manusia bagian dalam berharap untuk dibebaskan dari bahaya pada saat berkendara dari pada jalan salib. Manusia akan merasa aman jika dia dekat dengan Kristus.
Doa "Lepaskanlah kami dari pada yang jahat" bukan berarti dipisahkan atau dibebaskan dari bahaya yang mengancam tubuh tetapi lebih kepada pembebasan mental dan kerohanian dari berbagai macam polusi, seperti kepahitan, iri hati, dengki, dll. Kita masih tinggal di dunia yang penuh dosa akan tetapi masih mungkin bagi seorang Kristen untuk memperoleh sukacita dan kedamaian. Untuk satu alasan ini banyak orang kudus, seperti seseorang di Czarist Russia, menanggung dan bahkan mencari pengalaman di dalam kehidupan mereka yang dianggap tidak dapat ditanggung oleh manusia biasa.
Dilepaskan dari pada yang jahat adalah permohonan yang terpenting dan terutama seperti diungkapkan Yesus dalam doa-Nya.
Santo John dari Kronstadt berkata, "Ketika kita berdoa 'Lepaskanlah kami dari pada yang jahat', kita harus menginstropeksi diri untuk berusaha melihat jika dalam beberapa hal kita tidak lagi hidup bersahabat dengan iblis." Jadi bagaimana mungkin Allah membebaskan kita dari seseorang (iblis) yang kepadanya kita bergantung?
Yang terjahat adalah ketika kita mendukakan hati Allah dengan meninggalkan kehidupan kekal. Hindarilah kejahatan yang satu ini dan pasti kamu akan mendapatkan dirimu dibebaskan dari segalanya.
Diambil dari:
Judul buletin | : | Kasih Dalam Perbuatan, November-Desember 2004 |
Penulis | : | Richard Wurmbrand |
Penerbit | : | Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya |
Halaman | : | 2 |