Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Oleh: H. Simatupang
Doa adalah jembatan atau penyambung orang percaya dengan Allah yang mustahil dapat bertemu secara fisik. Manusia di dalam keberdosaan tidak mungkin menghampiri Allah yang Maha Kudus dan suci. Melalui doa, orang percaya mampu menembus kemustahilan! Dengan doa kita dapat berkomunikasi untuk mengucap syukur, mengagungkan, memuliakan dan menyampaikan pergumulan kita kepada Allah tanpa perantaraan. Hal ini tentunya berawal dari kedatangan Yesus Kristus di dunia ini.
Sebelum kedatangan Tuhan Yesus, manusia dapat menyampaikan ucapan syukur dan permohonan melalui iman yang telah ditetapkan. Kehidupan Yesus dalam doa menjadi teladan hidup bagi orang percaya. Dalam kehidupan Tuhan Yesus selama di dunia ini, tidak pernah lepas dari doa. Firman Tuhan menyatakan kadang-kadang sebelum matahari terbit, Dia mengundurkan diri ke tempat yang sunyi untuk berdoa. (Lukas 5:16; 6:12; 9:29; 11:1; 22:39-46) Beberapa ayat lain yang menunjukkan bagaimana Yesus juga menekankan tentang doa. Yesus Kristus yang adalah Allah yang tetap berdoa dalam keberadaan-Nya sebagai manusia.
Doa merupakan hasrat dari seseorang di dalam ketidakberdayaan. Doa menghadirkan kuasa Tuhan yang tak terbatas atas diri manusia yang terbatas. Hal ini juga dapat kita lihat dalam kehidupan Elia. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan dia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu dia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buah (Yakobus 5:16b, 17, 18). Tuhan itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengarnya. (Amsal 15:29) Yesus mengajarkan (dengan memakai kata perintah) dalam Markus 14:38 "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah", menunjukkan bahwa manusia rentan jatuh dalam dosa. Oleh karena itu diajarkan untuk selalu berdoa sehingga Roh Kudus memampukan untuk menghadapinya.
Dalam kehidupan orang percaya, doa bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Jikalau orang percaya hidup tanpa doa, maka dalam kehidupannya tidak mungkin bisa dapat berkomunikasi dengan Allah. Ada istilah mengatakan doa adalah napas hidup orang percaya. Saya tidak bisa bayangkan jika dalam hidup orang percaya tidak ada doa (tidak bernapas) maka sesungguhnya mati. Doa tanpa percaya kepada Yesus. Banyak orang yang berdoa di dunia ini namun tidak terarah kepada Allah yang sesungguhnya oleh karena mereka tidak berdoa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Yang saya rasakan, doa merupakan kekuatan yang tidak dapat dilihat oleh mata namun memiliki kedahsyatan yang tidak terpikirkan manusia. Melalui doa saya mampu melewati tantangan, melalui doa saya dapat merasakan dan melihat Tuhan membuka jalan, melalui doa saya dapat melihat Allah menyatakan kasih-Nya bagi orang-orang yang saya layani sehingga mereka dapat menerima keselamatan.
Dalam pemberitaan Injil, Doa adalah hal paling utama dan terutama. Tidak ada stategi yang lebih ampuh selain dari doa. Dan hal ini dapat dilihat dari bagaimna jemaat mula-mula yang selalu berdoa dalam pemberitaan Injil sehingga semakin bertambah jumlah mereka (Kisah Para Rasul). Demikian juga halnya dengan misionaris terdahulu sampai sekarang ini.
Saya mengajak kita semua untuk memberikan waktu khusus untuk berdoa, secara khusus untuk mendoakan suku bangsa yang belum percaya supaya Tuhan menjamah hati mereka untuk terbuka menerima Injil keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus. Sampai saat ini, menurut Joshua Project masih ada kurang lebih 6900 suku yang belum ada akses Injil ke dalamnya. Salam kasih untuk kita semua. Selamat berdoa!