Berdoa atau Memangsa

Sebuah kepala berita berbunyi demikian: KATEDRAL YANG PERNAH MENJADI TEMPAT SUCI, KINI MENJADI SARANG PENYAMUN DAN PEMBUNUH. Artikel tersebut menuturkan tentang sebuah gereja yang terancam oleh berbagai tindak kekerasan. Seorang satpam dibunuh. Lalu, orang yang menggantikannya dipukuli. Dan, dalam seminggu, tujuh jemaat yang pergi ke gereja untuk berdoa telah dirampok.

Seorang pejabat setempat yang mengamati hal itu berkata dengan sedih, "Tempat yang dulunya untuk berdoa, kini telah menjadi tempat memangsa."

Ketika Yesus hidup di dunia, Dia berkata kepada para pedagang di Bait Allah, "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun" (Lukas 19:46). Yudas juga mengungkapkan jenis pencurian yang lain, yakni adanya orang-orang yang "masuk menyelusup" di tengah jemaat, yang didorong oleh hawa nafsu (ayat 4).

Bahkan pada masa kini orang-orang yang tidak jujur dan penuh tipu daya bersembunyi di tengah-tengah jemaat. Mereka memanfaatkan kedudukannya untuk memangsa orang yang tidak menaruh rasa curiga pada ajaran sesat mereka. Karena itu, Yudas mendorong orang-orang percaya untuk beriman teguh supaya mereka dapat menolak ajaran "orang-orang yang fasik" (ayat 4).

Kita bersyukur pada Allah atas setiap hamba Tuhan yang telah lahir baru dan menyampaikan Injil serta mengajar Firman Tuhan dengan cara yang seturut dengan perintah-Nya. Bagaimanapun juga, kita harus berhati-hati terhadap "pencuri dan perampok" yang lebih tertarik memangsa orang daripada berdoa bagi sesama MRD II.

Leaders who talk but do not teach,
Who fail practice what they preach,
Blind leaders of the blind are they,
Causing the flock to go astray. --Bosch

Diambil dari:
http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=2304

Komentar