Kunjungi Situs Natal
https://natal.sabda.org
Bacaan : Nehemia 1:5-11
Sepasang suami-istri kristiani merasa sangat sedih karena anak laki-laki mereka yang telah menikah beserta keluarganya tidak mau lagi pergi ke gereja dan tidak memberi tempat bagi Allah dalam kehidupan mereka. Sebagai sahabat mereka berdua, saya menganjurkan supaya mereka tetap menunjukkan kasih, berdoa, dan menghindari munculnya perdebatan.
Namun pada pertemuan Natal keluarga tahunan, sang ayah mengkhotbahi anaknya di hadapan saudara-saudara kandungnya yang lain. Akibatnya sang anak beserta keluarganya meninggalkan pertemuan itu dengan marah dan memutuskan hubungan dengan orangtuanya.
Memang sulit untuk mengandalkan doa saja apabila Anda menginginkan suatu hal terjadi seketika. Tetapi itulah yang dilakukan Nehemia. Pikirannya terusik saat mendengar berita yang mengabarkan bahwa orang-orang Israel di Yerusalem ada dalam kesukaran besar (Nehemia 1:3,4). Nehemia adalah seorang pria dengan kemampuan kepemimpinan yang hebat dan berada pada posisi yang menguntungkan untuk menerima bantuan dari raja yang ia layani, sehingga ia sangat ingin menolong rakyatnya. Tetapi ia tahu bahwa ia bisa-bisa dijatuhi hukuman mati jika menghadap Raja Persia tanpa diundang. Oleh karena itu, meskipun Nehemia telah meminta Allah agar segera memberinya kesempatan, ia cukup memercayai Allah dengan menunggu. Empat bulan kemudian, raja memberinya izin untuk menyampaikan permohonannya (2:1,4).
Tidak selalu mudah untuk bersabar, tetapi Allah dapat dipercaya. Tunggulah Dia dengan sabar -- Herb Vander Lugt
Diambil dari:
http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=1385