Berdoa Sesuai Kehendak Tuhan

Oleh: Pingkan

Pernahkah kita bertanya kepada diri sendiri kapan terakhir kali kita berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan? Atau sudahkah kita mengetahui artinya berdoa sesuai kehendak Tuhan?

Terkadang kita tidak mengetahui apa saja yang harus kita doakan. Banyak hal yang luput dari jangkauan pikiran kita sebagai manusia yang terbatas. Hanya dengan tuntunan Roh Kudus saja, kita dimampukan untuk berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan. Sebagai manusia, saya secara pribadi mengakui bahwa masih banyak hal yang melemahkan saya dalam memahami kehendak Tuhan. Di saat banyak hal terjadi dalam hidup, perhatian kita menjadi terfokus kepada masalah dan diri kita sendiri.

Doa Pribadi

Masa-masa seperti itu adalah waktu yang sangat sulit bagi orang percaya untuk berdoa, apalagi berdoa sesuai kehendak Tuhan. Namun St. Augustine mengingatkan kita bahwa kita tidak perlu berdoa untuk apa yang kita perlukan karena Tuhan sudah mengetahui apa yang kita perlukan sebelum kita memintanya. Sebagai gantinya, ia menyarankan agar kita berdoa untuk menumbuhkan kerinduan hati kita akan Tuhan, dengan demikian kita dapat menerima apa yang Ia siapkan bagi kita seturut dengan kasih karunia dan kehendak-Nya. Cara terbaik untuk dapat berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan adalah dengan membiasakan diri kita untuk berempati dengan Tuhan. Mengasihi sebagaimana Tuhan mengasihi dan melihat orang lain dari sudut pandang Tuhan. Namun terlebih dari pada itu, kita harus terus memupuk kasih kita pada Tuhan. Seperti tertulis dalam 1 Yohanes 4:7, "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah." Pengenalan akan pribadi Allah yang akan membawa kita menghargai pendapat-Nya dalam segala hal yang akan kita lakukan. Hal ini bila dibiasakan dan dilatih terus-menerus dapat menjadikan kita lebih peka terhadap kehendak Tuhan dan kebutuhan Kerajaan Surga.

Melatih diri untuk berempati terhadap kebutuhan Kerajaan Surga juga menjadikan kita berpikiran lebih terbuka dan cenderung melihat gambar besar dari segala sesuatu yang terjadi. Implikasinya, hal tersebut melatih kita untuk lebih fokus pada Tuhan dan sekeliling kita. Pikiran kita tidak lagi hanya terfokus pada diri kita sendiri. Sebuah lagu kesukaan saya mengandung doa kepada Tuhan seperti demikian,

"Heal my heart and make it clean. Open up my eyes to the things unseen. Show me how to love like You have love me. Break my heart from what breaks Yours. Everything I am for Your Kingdom's cause. As I walk from earth into eternity."

Pentingnya berdoa untuk orang lain maupun kepentingan Kerajaan Surga bukan berarti bahwa doa untuk diri sendiri atau pergumulan pribadi tidak termasuk doa yang sesuai kehendak Tuhan. Tuhan juga memiliki rencana besar dalam hidup setiap kita. Dia ingin kita semakin dimurnikan untuk siap menerima kasih karunia dan tanggung jawab sebagai orang percaya. Hanya saja kita perlu berefleksi diri dan mengetahui perbedaan antara berdoa untuk diri sendiri dan berdoa untuk pertumbuhan diri agar kita dapat dipakai Tuhan.

Hal lain yang juga dapat meningkatkan kepekaan kita terhadap kehendak Tuhan adalah melatih hati kita untuk senantiasa bersyukur. Dalam 1 Tesalonika 5:18, Rasul Paulus menasihatkan kita untuk "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."

Mengucap Syukur

Bersyukur tidak hanya dapat membawa kita lebih mengartikan kehendak Tuhan, namun bersyukur itu sendiri merupakan salah satu kehendak Tuhan. Gaya hidup bersyukur juga dapat menghindarkan kita dari kekecewaan yang berisiko membawa kita pada jurang kepahitan. Hati yang senantiasa bersyukur juga melatih refleks kita untuk memikirkan hal-hal baik dalam segala kesempatan. Pikiran kita tidak serta merta selalu tertuju pada hal buruk saja. Dengan memiliki gaya hidup bersyukur, kita juga tidak mudah menghakimi dan selalu mencoba memetik pelajaran atau hikmah dari kejadian apa pun, bahkan kejadian buruk sekali pun. Dengan senantiasa bersyukur, kita mengakui kedaulatan Tuhan dalam hidup kita. Memahami bahwa semua yang terjadi berada dalam kendali Tuhan. Bahkan di balik keadaan yang terburuk pun, Tuhan tetap pegang kendali.

Jadi saudara-saudara yang kekasih, "bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur." (Kolose 4:2)

"The deeper our faith, the stronger our hope, the greater our desire, the larger will be our capacity to receive the gift, which is very great indeed. .... The more fervent the desire, the more worthy will be its fruits. When the Apostle tells us: Pray without ceasing (1Te. 5:17), he means this: Desire unceasingly that life of happiness which is nothing if not eternal, and ask it of him alone who is able to give it."

Komentar