Berserah dan Teguh dalam Doa

Ditulis oleh: Dita

Perkembangan pada zaman sekarang ini membuat orang-orang menjadi semakin banyak memiliki alasan meninggalkan rutinitas untuk berdoa. Padahal, tanpa kita sadari, doa adalah nafas hidup kita. Jika kita meninggalkan rutinitas untuk berdoa, maka sama halnya kita memperburuk relasi kita dengan Tuhan. Akibat dari relasi yang buruk dengan Tuhan, diri kita akan dibawa pada nikmatnya kuasa kegelapan. Tuhan berfirman dalam 2 Korintus 12:1-10 dimana tertulis, Tuhan memberikan kelemahan itu di dalam hidup kita agar kuasa-Nya menjadi sempurna bagi kita dan dapat kita terima sebagai Anugerah-Nya. Dia menggunakan kelemahan kita untuk lebih mendekatkan diri kita dan berserah kepada-Nya.

Tanamkan dalam diri kita bahwa Tuhan punya rencana yang luar biasa bagi hidup kita. Walaupun banyak hal yang membuat kita jauh dari Tuhan tetapi hal itu juga yang akan membuat diri kita menjadi lebih dekat dengan-Nya. Dulu, saat aku masih belum mengenal tentang siapa Tuhan itu sebenarnya, aku merasa hidupku penuh dengan sikap yang sangat uring-uringan. Aku terbiasa hidup mandiri, dan hal ini membuatku terkadang merasa bahwa semua yang aku lakukan selama ini adalah benar. Tanpa kusadari, sesungguhnya pemikiran tersebut membuat orang-orang di sekitarku merasa tersinggung dengan apa yang aku lakukan karena aku tidak memikirkan pendapat mereka tentang diriku. Aku adalah aku. Jangan pernah mengurusi apa yang aku lakukan karena ini adalah hidupku.

Sampai pada suatu hari, ketika akhirnya aku mengerti apa yang Tuhan mau dalam hidupku. Hari itu adalah hari Minggu, saat ketika aku tidak melakukan aktivitas sekolah rutin seperti hari-hari lainnya. Aku berdiam diri merenungkan apa yang sebenarnya Tuhan mau untuk hidupku. Apa yang Tuhan harapkan dari hidupku? Apa masa depan yang akan Tuhan berikan untukku? Sampai akhirnya aku mendengarkan sebuah khotbah tentang berserah. Ya, berserah. Menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada-Nya. Mengikuti apa sebenarnya rencana dari Tuhan. Hidupku menjadi berubah mulai saat itu.

Aku mulai berdoa dengan Tuhan tentang apa yang menjadi pergumulan dalam hidupku. Aku merasa tenang dan damai jika sudah menceritakan semua keluh kesahku kepada-Nya. Hidupku mungkin tak berwarna jika Tuhan berada jauh dari hidupku. Tuhan memang begitu luar biasa selalu berada di sisiku walaupun aku merasa untuk berada dekat dengan-Nya tidaklah mudah. Aku harus mengerti mana yang menjadi skala prioritas utamaku, aku tidak boleh berkata kasar walaupun lingkungan di sekitarku melakukan itu, dan aku juga harus membagikan dampak yang Tuhan berikan dalam hidupku untuk hidup orang lain. Kekuatan doa memang begitu luar biasa bagi kehidupanku. Jadi, maukah Anda untuk mencobanya? Tuhan pasti juga punya rencana yang indah untuk hidup kita semua.

Lemah bukan berarti kalah. Tuhan mengijinkan kelemahan kita guna menjadi kekuatan bagi kita. Jadi, berserahlah kepada-Nya untuk mendapatkan hal-hal yang mungkin belum pernah terpikirkan, hingga pada akhirnya nanti Tuhan sendiri saja yang yang menjawab doa-doa kita.

Komentar