Di bawah Naungan Sayap Yehova

Ada tiga doa pendek dalam Kitab Rut, yaitu doa Naomi (Rut 1:8,9); dan Boas (Rut 2:12); dan tua-tua kota itu (Rut 4:11,12).

"Kisah Rut menggambarkan kebenaran bahwa Allah tidak pernah meninggalkan dunia ini tanpa saksi-Nya. Hal ini merupakan suatu syair iman di tengah ketidak taatan" (G. Cambell Morgan, The Analyzed Bible, halaman 79). Goethe menyebutkan kisah Rut sebagai "syair yang paling indah dalam bahasa manusia.: Kisah ini disukai oleh semua yang membacanya. Tetapi betapa sedikit orang yang mengerti akan arti dan ajarannya yang indah.

Bila kelaparan melanda tanah Israel; dan Elimelekh, istrinya Naomi bersama dua anak laki-lakinya pergi untuk hidup di tanah Moab. Suaminya dan kedua anak laki-lakinya yang menikah dengan wanita Moab, mati di sana sehingga membawa kepahitan besar bagi jiwa Naomi. Naomi menganggap bahwa Allah sedang menghukumnya. Mungkin seharusnya mereka tidak boleh meninggalkan Tanah Israel. Bagaimanapun juga sekarang ia bebas untuk kembali ke bangsanya dan Allahnya dan tinggal lagi di bawah menantu perempuannya untuk kembali kepada bangsanya sendiri. Pada saat itulah Naomi memanjatkan doa untuk memintakan berkat bagi kedua menantu perempuannya. Orpa kembali ke rumah orang tuanya.

Rut sangat mengasihi Naomi dan Allah Naomi. Ucapan Rut yang mengesankan mungkin merupakan pernyataan kasih dan pengabdian yang sangat agung yang tidak dapat ditemukan di manapun dalam kesusastraan. "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan disanalah akan dikuburkan. Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih daripada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain daripada maut!" Semoga kasih dan pengabdian kita untuk Yesus Kristus sama kuatnya seperti Rut kepada Naomi.

Mengumpulkan bulir-bulir jelai sedikit demi sedikit merupakan suatu pekerjaan yang berat dan Rut dengan penuh semangat bersedia menyesuaikan diri untuk mengerjakan hal itu. Mungkin menarik bagi gadis-gadis yang sedang mencari suami bahwa Boas jatuh cinta kepada Rut di ladang pada waktu musim menuai.

Boas tidak merusak kebebasan Rut dengan menyediakan kebutuhannya tanpa ia sendiri harus bekerja keras. Boas memberi dorongan tanpa menyinggung harga dirinya. Dr. A.B. Simpson menulis: "Salah satu bukti dari karakter yang mulia ialah sanggup untuk melihat sifat-sifat baik yang terdapat dalam diri orang lain. Boas melihat sifat-sifat ini dalam diri Rut. Doa Boas bagi Rut sangat indah. "Tuhan kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh Tuhan, Allah Israel, yang dibawah sayap-Nya engkau datang berlindung."

Apakah Anda berada di bawah naungan sayap Yehova? Jika belum, mengapa Anda tidak meninggalkan dosa-dosa lama dengan segala berhalanya, lalu datang dan mengumpulkan bulir-bulir jelai di ladang Injil Yesus Kristus. Ia akan menyelamatkan Anda dan Anda akan berada di bawah naungan sayap-Nya -- sayap Yehova. Boas mengambil Rut menjadi istrinya dan tua-tua kota itu memanjatkan sebuah doa untuk memohon berkat atas pasangan baru itu.

Naomi pernah mengatakan: "Janganlah sebutkan aku Naomi (senang); sebutkan aku Mara (pahit), sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku" (Rut 1:20). Naomi harus menarik kembali ucapan ini, karena ia telah menghadapi pengalaman pahit ketika meninggalkan Tanah Perjanjian dan pindah ke Moab. Pada akhir hidupnya, Allah memberi kembali kesenangan kepadanya.

Cerita ini menggambarkan kenyataan bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Penebus, seorang kaum yang menebus setiap orang yang datang di bawah naungan sayap-Nya. Hal ini menggambarkan hari besar bilamana Tuhan Yesus Kristus akan mengambil Mempelai Perempuan-Nya, yaitu mereka yang telah dilahirkan kembali, untuk hidup bersama-Nya dan untuk merayakan jamuan Malam Perkawinan anak Domba Allah di surga.

Dalam Kitab Rut kita membaca suatu kisah cinta yang paling indah dalam semua kesusasteraan dan yang terutama ialah bahwa cerita ini benar-benar terjadi. Iman Rut membawa dia ke dalam garis keturunan Daud dan Yesus Kristus.

Komentar