Doa Kornelius (Kisah Para Rasul 10:2-6,9,31,34)

Kornelius bukan orang Yahudi, tetapi ia berdoa kepada Allah. Karena ia adalah seorang yang suka berdoa, maka sebagai jawaban doa-doanya ia diberi suatu penglihatan mengenai para malaikat yang memberitahukan kepadanya ke mana ia harus pergi supaya ia dapat lebih mengenal Allah. Supaya doanya dapat terjawab, Allah memberikan suatu penglihatan kepada Petrus. Petrus sedang berdoa di atas rumah ketika ia mendapat penglihatan itu. Petrus disuruh Allah untuk pergi ke rumah kornelius dan bercerita tentang Yesus Kristus kepadanya sehingga seisi rumah itu menjadi orang-orang Kristen dan dipenuhi dengan Roh Kudus.

Melalui pertobatan Kornelius dan seisi rumahnya, pintu iman kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi sudah terbukan. Kisah Kornelius ini membuktikan bahwa Allah akan menepati janji-Nya, "kamu akan menemukan Aku; apbila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati" (Yeremia 29:13). Orang-orang Kristen bukan Yahudi diterima setingkat dengan orang-orang Yahudi dan tidak perlu disunat. Karena Petrus, "rasul sunat" yang membuka pintu, bangsa Yahudi tidak dapat berbuat apa-apa selain menerima orang-orang Kristen bukan Yahudi itu sebagai anggota penuh. Hal ini membawa suatu tahapan yang sama sekali baru dalam pemberitaan Injil Kristus.

Diperlukan suatu penglihatan dari Allah bagi Petrus untuk mempelajari perbedaan antara kerajaan Mesias dan jemaat Kristen. Petrus sadar bahwa Injil itu untuk seluruh bangsa di dunia. Ia menyadari bahwa di dalam jemaat tidak boleh ada realisme. Keselamatan diperoleh dengan iman dan bukan dengan melakukan peraturan-peraturan agama. Pada saat itulah penggenapan Amanat Agung dimulai oleh orang-orang Kristen Yahudi, selain juga oleh orang-orang Kristen bukan Yahudi.

Ketika Petrus sedang berkhotbah di rumah Kornelius, Roh Kudus memotong pembicaraannya dan Roh Kudus turun ke atas orang-orang yang sedang mendengarkan.

Orang-orang yang baru percaya kepada Yesus Kristus ini (Ia adalah Tuhan dari semua orang, Kisah Para Rasul 10:36) menerima Roh Kudus sebelum mereka menerima baptisan air, tanpa penumpangan tangan dari para rasul, dan pada saat itu mereka sungguh-sungguh percaya kepada Yesus Kristus. Tentunya "angin bertiup ke mana ia mau" -- angin Roh Kudus. Pada peristiwa-peristiwa lain, orang-orang percaya menerima Roh Kudus setelah mereka menerima baptisan air.

Tak lama setelah peristiwa di rumah Kornelius, Anthiokia menjadi landasan operasi bagi para utusan Injil.

Komentar