Doa untuk Seorang Anak yang Mati (2 Raja-raja 4:31-37)

Elisa adalah anak didik Elia. Kepadanya diungkapkan bahwa Allah akan mengambil Elia dari sisinya. Ia diuji Elia tiga kali dengan mengatakan kepalanya supaya menunggu di tiga tempat yang berbeda. Elisa bertekad untuk diam bersama gurunya sampai Allah mengambilnya (2 Raja-raja 2:1-25).

Elisa meminta dua bagian dari roh Elia dan permintaan ini dikabulkan karena Elisa tetap bersama gurunya sampai kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya (2 Raja-raja 2:10,11). Elia melakukan delapan mujizat, dan tepat seperti janji Elia, Elisa melakukan enam belas mujizat.

Anak yang didoakan ini dahulunya merupakan suatu pemberian dari Allah karena sebelumnya Elisa mendoakan seorang ibu yang mandul. Anak itu jatuh sakit dan mati dan Elisa dipanggil. Ia mengirim Gehazi untuk menaruh tongkatnya di atas kepala anaknya. Tetapi sebuah tongkat mati yang diletakkan di atas wajah anak yang mati itu tidak dapat memberikan kehidupan. Elisa datang dan mendapatkan anak itu sudah mati dan berbaring di atas tempat tidur Elisa. Ia menutup pintu dan berdoa kepada Tuhan dan Allah menghidupkan anak itu. Elisa bukan hanya sekedar membangunkan anak yang pingsan, tetapi ia benar-benar membangkitkan anak yang sudah mati. Elisa memberikan anak yang hidup kembali itu kepada ibunya.

Yesus mengirimkan murid-murid-Nya untuk mengabarkan Injil untuk menyembuhkan orang sakit, untuk mengusir setan dan untuk membangkitkan orang mati(Matius 10:7,8). Bahkan pada jaman sekarang pun ada saat-saat yang paling istimewa di mana orang mati dibangkitkan dalam nama Yesus Kristus. Untuk itu diperlukan suatu iman yang murni dan pimpinan positif dari Roh Kudus. Tuhan kita dapat melepaskan kita dari kuasa maut.

Komentar